contoh proposal usaha budidaya ubi jalar
PROPOSAL
USAHA BUDIDAYA UBI JALAR
MATA KULIAH : PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS
Disusun
Oleh :
1. Afin
Dwi Widandari (05.1.4.16.0669)
2. Desi
Iza Aswiyati (05.1.4.16.0678)
3. Diana
Putri F. (05.1.4.16.0680)
4. Firman
Dien Achmad (05.1.4.16.0685)
5. Khoiriyah
Hajar (05.1.4.16.0688)
6. Maria
Sakebty (05.1.4.16.0690)
7. Siti
Nurhidayati (05.1.4.16.0701)
8. Sofyan
Nur Rohman (05.1.4.16.0702)
9. Syahrani
(05.1.4.16.0703)
Kelompok / Semester : 4/ 2B
Dosen
Pengampu : TIM
Tanggal
Penugasan : Senin, 17 April 2017
SEKOLAH TINGGI
PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN
PERTANIAN
Jalan Kusumanegara No.2,
Kode Pos 55167 Telp 0274-373479
YOGYAKARTA
2016/2017
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL
USAHA
BUDIDAYA UBI JALAR
MATA KULIAH : PERENCANAAN
USAHA AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
1. Afin
Dwi Widandari
(05.1.4.16.0669)
2. Desi
Iza Aswiyati (05.1.4.16.0678)
3. Diana
Putri F. (05.1.4.16.0680)
4. Firman
Dien Achmad (05.1.4.16.0685)
5. Khoiriyah
Hajar (05.1.4.16.0688)
6. Maria
Sakebty (05.1.4.16.0690)
7. Siti
Nurhidayati (05.1.4.16.0701)
8. Sofyan
Nur Rohman (05.1.4.16.0702)
9. Syahrani
(05.1.4.16.0703)
Kelompok
/ Semester : 4/ 2B
Dosen Pengampu : TIM
Tanggal Penugasan : Senin, 17 April 2017

SEKOLAH
TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN
PENYULUHAN PERTANIAN
Jalan
Kusumanegara No.2, Kode Pos 55167 Telp 0274-373479
YOGYAKARTA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan
kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat bagi kami. Sehingga Proposal “Usaha Budidaya Ubi
Jalar” ini bisa selesai tepat pada waktunya. Proposal ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Usaha
Agribisnis.
Selesainya
Proposal ini tidak lepas dari bimbingan dari bapak ibu dosen sekalian. Untuk
itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tim Dosen Pengampu mata kuliah Pengelolaan Usaha
Agribisnis.
2. Orang Tua yang mendukung serta keluarga besar atas dorongan dan do'a selama
penulisan proposal ini.
3. Dan
yang terakhir terimakasih kepada teman-teman semester 2B.
Kami menyadari
bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami perlukan untuk menyempurnakan proposal ini.
Selamat membaca
dan semoga bermanfaat.
Yogyakarta, 21 April
2017
Penyusun
LAMPIRAN……………………………………………………………………………...24
DAFTAR TABEL
No
|
Judul
|
Halaman
|
1
|
Kandungan
Ubi Jalar
|
4
|
2
|
Fungsi Alat dan Bahan
|
17
|
3
|
Analisis Usaha Tani Ubi Jalar
|
20
|
4
|
Perhitungan Perbulan Usaha Budidaya Ubi Jalar
|
22
|
USAHA
BUDIDAYA UBI JALAR
Ubi jalar (Ipomoea
batatas L.) atau dikenal juga dengan istilah ketela rambat merupakan
tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman palawija, dapat berfungsi sebagai
pengganti bahan makanan pokok (beras) karena merupakan sumber karbohidrat..
Provinsi Jawa Barat merupakan daerah sentra dan penghasil komoditas ubi jalar
terbesar di Indonesia. (Handawi, 2010).
Dalam menyelesaikan
masalah yang ada dapat dilakukan dengan pengendalian hama dan penyakit secara
terpadu. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu antara lan meliputi:
pengendalian kultur teknik, pengendalian secara biologis (hayati), menggunakan
varietas tahan penyakit dan hama, fisik dan mekanik serta cara kimiawi untuk
alternatif terakhir.
Ubi jalar merupakan
tanaman yang secara ekonomi cukup prospektif namun belum dapat dioptimalkan
dengan baik dan diusahakan dengan standar agribisnis. Ubi jalar dapat dijadikan
sebagai bahan alternatif kebutuhan akan karbohidrat. Selain bisa dimanfaatkan
bahan pangan seperti aneka panganan, dari ubi jalar yang secara tradisional
diolah menjadi aneka keripik atau panganan lainnya. Dewasa ini ubi jalar
juga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri seperti pembuatan etanol dan
dapat diambil tepungnya sebagai salah satu bahan baku/kebutuhan kue. Ubi Jalar
merupak salah satu komoditas alternative yang bahan pangan tersebut
selain itu Ubi Jalar dapat dipergunakan bahan makan lain diantaranya bolu
dari Ubi Jalar, kripik dan bahan jajanan lainnya, sehingga harus secara serius
dalam menanamnya.
III.
TUJUAN
1. Mendapatkan
keuntungan dari kegiatan budidaya ubi jalar.
2. Mengetahui
cara budidaya ubi jalar.
3. Memenuhi
tugas Pengelolaan Usaha Agribisnis.
A.
Sejarah Singkat Ubi
Jalar
Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani
dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru,
Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Ubi jalar
mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada
abad ke-16. Di Indonesia sendiri ubi
jalar dikenal dengan nama ubi jalar atyaua ketela rambat.
Kingdom
: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledone
Ordo : Convolvulales
Familia : Convolvulaceae
Genus
: Ipomoea L.
Spesie
: I. Batatas L.
Nama
binomial : Ipomoe batatas L.
a. Batang
Tanaman ubi
jalar memiliki batang yang berbentuk bulat, berbuku-buku, tidak berkayu, dan
dengan tipe pertumbuhan secara merambat. Pada umumnya memilik batang dengan
panjang 2-3 meter. Batang ubi jalar ada yang berwarna hijau tua dan ada pula
ynag berwarna ungu.
b. Umbi
Umbi ubi jalar memiliki bentuk
bulat yang tidak rata dan terkadang ada pula yang berbentuk lonjong. Biasanya
memiliki berat ideal berkisar 200-300 gr per umbi. Warna pada umbi tanaman ubi
jalar berbeda-beda, ada yang berwarna putih, kuning, bahkan keungu-unguan dan
memiliki kulit yang sangat tipis.
c. Daun
Daun tanaman ubi
jalar memiliki bentuk yang bulat dan lonjong dengan tepi daun rata, memiliki
lekukan yang sangat dalam. Berwarna hijau tua dan terkadang ada ula yang agak
kekuningan
d. Bunga
Memiliki bunga seperti terompet
dengan bunga yang tersusun dari 5 helai daun mahkota, satu helai putik dan 5
helai daun bunga. Mahkota bunga berwarna putih. Bunga mekar pukul 04.00 hingga
11.00
a. Iklim
-
Hawa
panas dan udara yang lembab.
-
Suhu
21-27 oC.
-
Daerah
yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari
-
Pertumbuhan
dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering
(kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman
ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam
yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen.
-
Curah
hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.
b. Media
Tanam
-
Jenis
tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan
organik, aerasi serta drainasenya baik.
-
Derajat
keasaman tanah adalah pH=5,5-7,5.
-
kelembaban
tanah yang cukup.
-
Cocok
ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim
kemarau.
c.
Ketinggian Tempat
Tanaman
ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah
penyebaran terletak pada 300 LU dan 300 LS. Di Indonesia yang beriklim tropik,
tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl.
Di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh
dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya rendah.
Varietas atau kultivar
atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah jumlahnya cukup banyak,
antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27, jahe, kleneng, gedang,
tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur, prambanan, mendut, dan
kalasan. Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
§ Berdaya
hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar.
§ Berumur
pendek (genjah) antara 3-4 bulan.
§ Rasa
ubi enak dan manis.
§ Tahan
terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.)dan penyakit kudis oleh cendawan Elsinoe
sp.
§ Kadar
karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram.
§ Keadaan
serat ubi relatif rendah.
Varietas unggul ubi jalar yang
dianjurkan adalah daya, prambanan, borobudur, mendut, dan kalasan.
a. Kandungan
gizi
Tabel
1. Kandungan Ubi Jalar
|
|
Kandungan
|
Jumlah
|
Serat
|
0.3gr
|
Protein
|
2.3 gr
|
Zat besi [Fe]
|
1 gr
|
Air
|
70 gr
|
Kalsium
|
46 mg
|
Vitamin A
|
7100 IU
|
Vitamin B1
|
0.08 mg
|
Vitamin B2
|
0.05 gr
|
Vitamin C
|
20 gr
|
Lemak
|
0.7 gr
|
Karbohidrat
|
27.9 gr
|
Gula
|
2 - 6.7 gr
|
Sumber: Direktorat Gizi [1967], Widowati [1994],
Tsou, dkk. [1989].
b. Manfaat
ubi jalar
Di beberapa daerah tertentu, ubi
jalar merupakan salah satu komoditi bahan makanan pokok. Ubi jalar dapat diolah
menjadi berbagai bentuk atau macam produk olahan. Beberapa manfaat dari tanaman
ubi jalar :
·
Daun: sayuran, pakan
ternak
·
Batang: bahan
tanam,pPakan ternak
·
Kulit ubi: pakan ternak
·
Ubi segar: bahan
makanan
·
Tepung: makanan
·
Pati: fermentasi, pakan
ternak, asam sitrat
Manfaat bagi kesehatan :
·
Mengurangi risiko diabetes dan penyakit
jantung
·
Membantu menghilangkan rasa sakit dan nyeri
sendi arthitis
·
Mengurangi resiko kanker usus dan sembelit
·
Anti-oksidan kuat membantu untuk melawan
radikal bebas
·
Mengurangi tekanan darah
·
Meredakan peradangan pada lambung dan usus
pada maag kronis
·
Meningkatkan produksi sel darah merah
·
Meningkatkan kepadatan tulang
G.
Teknik
Budidaya Ubi Jalar
1. Pembibitan
Tanaman
ubi jalar dapat diperbanyak dengan umbi dan secara vegetatif
berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan tanaman secara generatif hanya
dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru.
1) Persyaratan Bibit
a) Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.
b) Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.
c) Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan
sehat, normal, tidak terlalu subur.
d) Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya
rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
e) Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Bahan
tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-tunas ubi
yang secara khusus disemai atau melalui proses penunasan. Perbanyakan tanaman
dengan stek batang atau stek pucuk secara terus-menerus mempunyai kecenderungan
penurunan hasil pada generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5
generasi perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau menunaskan
umbi untuk bahan perbanyakan.
2) Penyiapan Bibit
a)
Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih,
keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
b)
Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek
pucuk sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dilakukan
pada pagi hari.
c)
Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian
daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
d) Ikat bahan
tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang teduh
selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.
2. Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat
tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar
strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras.
Penyiapan
lahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)
Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan
selama ±1 minggu.
b)
Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
c)
Tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan
guludan-guludan.
2. Pembentukan
Guludan
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka
pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm. Kalau
tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak
1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-tanah yang miring, maka pada
musim hujan bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai dengan miringnya tanah.
Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan (pasir
mengandung liat) ukuran guludan adalah lebar bawah ± 60 cm, tinggi 30-40 cm,
dan jarak antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar
bawah ±40 cm, tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah guludan
sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran panjang guludan. disesuaikan dengan keadaan lahan. Lahan ubi jalar dapat berupa
tanah tegalan atau tanah sawah bekas tanaman padi.
Tata laksana penyiapan lahan untuk penanaman ubi jalar adalah
sebagai berikut :
a)
Penyiapan Lahan Tegalan
1.
Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar (gulma)
2.
Olahan tanah dengan cangkul atau bajak hingga gembur sambil
membenamkan rumput-rumput liar
3.
Biarkan tanah kering selama minimal 1 minggu
4.
Buat guludan-guludan dengan ukuran lebar bawah 60 cm, tinggi
30-40 cm, jarak antar guludan 70-100 cm, dan panjang guludan disesuaikan dengan
keadaan lahan
5.
Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air diantara guludan.
b)
Penyiapan Lahan Sawah Bekas Tanaman Padi
1. Babat
jerami sebatas permukaan tanah
2. Tumpuk
jerami secara teratur menjadi tumpukan kecil memanjang berjarak 1 meter antar
tumpukan
3. Olah tanah
di luar bidang tumpukan jerami dengan cangkul atau bajak, kemudian tanahnya
ditimbunkan pada tumpukan jerami sambil membentuk guludan-guludan berukuran
lebar bawah ± 60 cm, tinggi 35 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Panjang
disesuaikan dengan keadaan lahan
4. Rapikan
guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan. Pembuatan guludan di atas
tumpukan jerami atau sisa-sisa tanaman dapat menambah bahan organik tanah yang
berpengaruh baik terhadap struktur dan kesuburan tanah sehingga ubi dapat
berkembang dengan baik dan permukaan kulit ubi rata. Kelemahan penggunaan
jerami adalah pertumbuhan tanaman ubi jalar pada bulan pertama sedikit
menguning, namun segera sembuh dan tumbuh normal pada bulan berikutnya.
Bila
jerami tidak digunakan sebagai tumpukan guludan, tata laksana penyiapan lahan
dilakukan sebagai berikut :
·
Babat jerami sebatas permukaan tanah
·
Singkirkan jerami ke tempat lain untuk dijadikan bahan kompos
·
Olah tanah dengan cangkul atau bajak hingga gembur
·
Biarkan tanah kering selama minimal satu minggu
·
Buat guludan-gululdan berukuran lebar bawah ±60 cm, tinggi 35 cm
dan jarak antar guludan 80-100 cm.
·
Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan.
Pembuatan guludan di atas tumpukan jerami atau sisa-sisa tanaman dapat menambah
bahan organik tanah yang berpengaruh baik terhadap struktur dan kesuburan tanah
sehingga ubi dapat berkembang dengan baik dan permukaan kulit ubi rata.
Kelemahan penggunaan jerami adalah pertumbuhan tanaman ubi jalar pada bulan
pertama sedikit menguning, namun segera sembuh dan tumbuh normal pada bulan
berikutnya. Bila jerami tidak digunakan sebagai tumpukan guludan, tata laksana
penyiapan lahan dilakukan sebagai berikut :
ü Babat
jerami sebatas permukaan tanah
ü Singkirkan
jerami ke tempat lain untuk dijadikan bahan kompos
ü Olah tanah
dengan cangkul atau bajak hingga gembur
ü Biarkan
tanah kering selama minimal satu minggu
ü Buat
guludan-gululdan berukuran lebar bawah ±60 cm, tinggi 35 cm dan jarak antar
guludan 80-100 cm.
ü Rapikan
guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan.
Hal yang penting diperhatikan dalam pembuatan guludan adalah
ukuran tinggi tidak melebihi 40 cm. Guludan yang terlalu tinggi cenderung
menyebabkan terbentuknya ubi berukuran panjang dan dalam sehinggga menyulitkan
pada saat panen. Sebaliknya,guludan yang terlalu dangkal dapat menyebabkan
terganggunya pertumbuhan atau perkembangan ubi, dan memudahkan serangan hama
boleng atau lanas oleh Cylas sp.
3. Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanam
Sistem
tanam ubi jalar dapat dilakukan secara tunggal (monokultur) dan tumpang sari
dengan kacang tanah.
·
Sistem Monokultur
1.
Buat larikan-larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak
guludan dengan cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak
antar lubang 25-30 cm.
2.
Buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm di kiri dan kanan
lubang tanam untuk tempat pupuk.
3.
Tanamkan bibit ubi jalar ke dalam lubang atau larikan hingga
angkal batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian padatkan tanah
dekat pangkal setek (bibit).
4.
Masukkan pupuk dasar berupa urea 1/3 bagian ditambah TSP seluruh
bagian ditambah KCl 1/3 bagian dari dosis anjuran ke dalam lubang atau larikan,
kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Dosis pupuk yang dianjurkan adalah
45-90 kg N/ha (100-200 kg Urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (50 kg TSP/ha)
ditambah 50 kg K2O/ha (100 kg KCl/ha). Pada saat tanam diberikan pupuk urea
34-67 kg ditambah TSP 50 kg ditambah KCl 34 kg per hektar. Tanaman ubi jalar
amat tanggap terhadap pemberian pupuk N (urea) dan K (KCl).
·
Sistem Tumpang Sari
Tujuan sistem tumpang sari antara lain untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan per satuan luas lahan. Jenis tanaman yang serasi
ditumpangsarikan dengan ubi jalar adalah kacang tanah. Tata cara penanaman
sistem tumpang sari prinsipnya sama dengan sistem monokultur, hanya di antara
barisan tanaman ubi jalar atau di sisi guludan ditanami kacang tanah. Jarak
tanam ubi jalar 100 cm x 25-30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.
2. Cara Penanaman
Bibit yang telah
disediakan dibawa ke kebun dan ditaruh di atas bedengan.Bibit dibenamkan
kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun dengan tanah kemudian disirami air.Bibit sebaiknya ditanam mendatar, dan semua pucuk
diarahkan ke satu jurusan. Dalam satu alur ditanam satu batang, bagian batang
yang ada daunnya tersembul di atas bedengan. Pada tiap bedengan ditanam 2
deretan dengan jarak kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit
stek kurang lebih 36.000 batang. Penanaman ubi jalar di lahan kering biasanya
dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim kemarau (Maret) bila
keadaan cuaca normal. Dilahan sawah, waktu tanam yang paling tepat
3. Pemeliharaan
Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Selama 3 (tiga) minggu setelah
ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang
mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati harus segera disulam. Cara
menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit
yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar
matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek)
untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.
2) Penyiangan
Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar
biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman
ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar
matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan
penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian
ditimbunkan pada guludan tersebut.
3) Pembubunan
Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1
bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara
penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a.
Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati
agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.
b.
Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng
guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
c.
Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan
pengairan hingga tanah cukup basah.
4) Pemupukan
Zat hara yang terbawa atau
terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi, yaitu terdiri dari 70 kg N (±
156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42 kg TSP), dan 110 kg K2O (± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah.
Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah
kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dosis pupuk yang
tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat.
Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg
urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O /ha (±100 kg
KCl/ha). Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal.
Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di
sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian
sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.
Pemberian pupuk MiG-6PLUS pada saat pemeliharaan pada
usia 3 minggu, 6 minggu dan 9 minggu setelah tanam. Pemberian masing-masing 2
liter per hektar. Siramkan/semprotkan merata di tanah disekitar perakaran.
Harap diingat jangan bersamaan atau di campur dengan bahan kimia. Pemberian
pupuk hayati MiG-6PLUS , beri tenggang waktu selama 3 atau 5 hari Sebelum atau
sesudah aplikasi pupuk kimia atau pestisida.
5) Pengairan
dan Penyiraman
Meskipun
tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal pertumbuhan memerlukan
ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat
pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah,
kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan berikutnya masih
diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada
periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen,
pengairan dikurangi atau dihentikan. Waktu pengairan yang paling baik adalah
pada pagi atau sore hari. Di daerah yang sumber airnya memadai, pengairan dapat
dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal Yang penting diperhatikan dalam kegiatan
pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air menggenang).
4.
Hama
dan Penyakit
v
Hama
1.
Hama
Boleng
Ø
Penyebab
: Cylas formicarius (Coleoptera)
Ø
Nama
umum : Lanas atau Boleng
Ø
Tanaman
inang: ubi jalar
Ø
Gejala
:
o
Menyerang
dengan cara menggerek ubi mulai di lapangan sd penyimpanansehingga merusak
kualitas dan kuantitas ubi jalar
o
Kerusakan
akibat serangan larva adanya
lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan
berbau menyengat.
o
Umumnya
menyerang ubi jalar pada fase umbi
Ø
Pengendalian
o
Penggunaan
benih sehat tidak terdapat telur
o
Perendaman
benih dengan pestisida
o
Pergiliran
tanaman yang tidak sefamili dengan ubi jalar.
o
Pembubunan
atau penimbunan guludan (menutupi umbi yang terbuka)
o
Pengambilan
dan pemusnahan tanaman yang terserang berat
o
Pengamatan
secara periodik(serangan > 5% (insektisida)
o
Tanam
jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak
o
Jangan
sampai panen telat
o
AH.
Beauveria bassiana dengan cara : penyemprotan suspensi B. bassiana 10 8 /ml 1
minggu sebelum tanam , Stek ubi jalar dicelupkan suspensi B. bassiana 10 8/ml selama
30 menit
o
Aplikasi
B. Bassiana 10 ml suspensi B. bassiana 10 8/ml
ke tanah pada umur 2, 4, 6, 8, 10
dan 12 MST. Balitkabi
o
Minimal
aplikasi 4x mulai umur 60 hari interval2 minggu
o
Aplikasi Insektisida
o
Merendam
stek ubi jalar dengan 0,05 % B.a/ha selama 20 menit.
o
Penyemprotan
pestisida 3x yaitu pada saat umur 50, 78,dan 106 hari dengan takaran semprot 1-2 kg/ha.
o
Decis
2,5 EC, Monitor 200 LC
o
Aplikasi
bentuk butiran bersamaan saat pembubunan.
2.
Penggerek
Batang
Ø
Penyebab
: Omphisa anastomasalis (Lepidoptera)
Ø
Tanaman
inang: ubi jalar
Ø
Gejala
:
o Ulat membuat lubang
gerekan memanjang hingga ke umbi.
o Terjadi pembekakan batang, beberapa batang mudah
patah, daun-daun menjadi layu dan akhirnya cabang-cabang tanaman mati.
Ø
Bioekologi
Telur
diletakkan satu per satu pada permukaan bawah daun atau tangkai daun. Larva
warna violet dan menggerek dari tangkai daun, terus ke batang dan akhirnya
dapat menggerek umbi. Kotoran larva keluar dari liang gerek. Larva dapat
terbawa umbi saat panen. Pupa dibentuk dalam kokon, pada bag atas umbi atau
dalam gerekan di pangkal batang. Imago warna abu2 dengan bercak-bercak putih
pada sayap. Siklus Hidup : + 55 hari
Ø
Status
hama: kadang menjadi hama penting di Jawa, terutama pada MK
Ø
Penyebaran
: Asia Tengga, Kepulauan pasifik
Ø
Pengendalian
o Pergiliran tanaman
o Pemotongan dan pemusnahan bagian tanaman yang
terserang
o Pengamatan pada tanaman muda, bila serangan > 5 %
dikendalikan dengan pestisida kimia
o Aplikasi insektisida terdaftar dan diijinkan
Mentan dengan konsentrasi sesuai
anjuran(mis : Curacron 500 EC, atau
Matador 25)
3.
Kudis
atau Scab
Ø
Penyebab
: Elsinoe batatas
Ø
Gejala
:
Adanya
benjolan pada tangkai dan urat daun,
serta daun-daun berkerut seperti kerupuk. Serangan berat, daun tidak produksif
dalam fotosintesa sehingga hasil ubi menurun atau tidak menghasilkan.
Ø
Pengendalian
:
o
Menanam
benih bebas penyakit/sehat
o
Menanam
varietas tahan kudis (seperti Daya dan Gedang)
o
Pergiliran
tanaman
o
Sanitasi
kebun
o
Memangkas
bagian tanaman yang terserang dan memusnahkannya.
v
Penyakit
a)
Virus
Ø
Gejala
:
Pertumbuhan batangdan daun tidak normal, tanaman kerdil dengan tata
letak daun bergerombol di bagian puncak, warna daun klorosis atau hijau
kekuningan.
Ø
Pengendalian
:
o Penggunaan benih sehat bebas virus
o Pemusnahan/eradikasi tanaman terserang virus
o Pergiliran tanaman selama beberapa tahun terutama
daerah endemis
Usaha budidaya tanaman ubi jalar ini
akan dilaksanakan di Kebun Celeban STPP Yogyakarta, Jl. Kusumanegara No.2
Yogyakarta. Waktu pelaksanaan pada musim tanam II yaitu sekitar bulan Mei hingga
Agustus.
|
Nama
|
Fungsi
|
|
Sewa traktor
|
Untuk pengolahan tanah
|
|
Cangkul
|
Membantu membuat gundukan
|
|
Sabit
|
Untuk penyiangan
|
|
Ember
|
Tempat untuk pupuk
|
|
Gayung
|
Untuk menakar pupuk
|
|
Bibit stek
|
Bibit yang akan ditanam
|
|
Pupuk
|
Untuk menambah unsur hara tanah
|
|
Kompos
|
Untuk menambah unsur hara tanah
|
|
Urea
|
Untuk menambah unsur N
|
|
SP-36
|
Untuk menambah unsur P
|
|
K2O
|
Untuk menambah unsur K
|
|
Karung
|
Untuk tempat hasil panen
|
Tabel
2. Fungsi Alat dan Bahan
1.
Persiapan Bibit Ubi Jalar
Penyediaan nibit ubi jalar dengan menggunakan
perkembangbiakan secara Vegetatif
(pengambilan bagian tanaman indukan/stek). secara vegetatif(stek) dengan cara
mengambil dari tanaman indukan ubi jalar yang telah diketahui mutu
produksi,telah berumur 2 bulan lebih, kemudian memotong bagian batang 20-25 cm
dengan ruas yang rapat. Selanjutnya mengikat dan metakan bahan stek tersebut
ditempat teduh atau lembab selama 1-7 hari lamanya. Bibit yang ubijalar yang
digunakan adalah varietas soponyono.
2.
Persiapan Lahan
Lahan calon budidaya bekas lahan penyemaian padi
sehingga dalam Pengolahan lahan tanam ubi jalar dengan menggunakan traktor untu
membersihkan, meratakan dan mengemburkan lahan atau area tanam dari semak
belukar dan gulma (rumput liar) dengan membalikkan tanah. Selanjutnya melakukan
pembuatan bedengan dengan tinggi 40 40-50cm,lebar 60-100 cm dan jarak antar
bedengan satu dengan lainnya 40-60 cm, jumlah bedengan yang dibuat sebanyak
delapan guludan.
Pemupukan dasar menggunakan kompos : SP36 250
gr : 15 gr tiap lubang tanam memupuk dasar dengan melakukan pembuatan lubang
menggunakan tugal dengan kedalaman 7 cm kemudian memasukkan pupuk dan
menutupnya dengan pupuk kompos.
3.
Persiapan Tanam dan penanaman
Membuat lubang tanam menggunakan tugal dengan
kedalaman 5cm lebar 3-5cm. Penanaman dilakukan ketika pengolahan sudah selesai
dan lahan siap ditanam penaman dilakukan satu minggu setelah pemupukan dasar
dengan tujuan pemupukan yang sudah diberikan sudah terurai.. Menanam bibit
stekan ubi jalar dengan cara memasukkan bibit stek kedalam lubang tanam kemudian ditutup dengan tanah setiap lubang
tanam 1bibit tanaman. Penanaman dilakukan denagan jarak tanam 30 x 50 cm dengan
jumlah tanaman tiap bedeng 76 tanaman sehingga untuk 8 bedeng jumlah tanaman
608 tanaman.
4.
Penyulaman ubi jalar
Sebelum penyulaman
melakukan pengamatan pada tanaman yang sudah ditanam setiap hari untuk
mengetahui tanaman yang mati. Melakukan
penyulaman secepatnya secepatya
padatanaman yang mati dengan tujuan untuk memnyeragamkan tanaman dan mengganti
tanaman yang mati.
5.
Pengairan
Pengairan tanaman ubi
jalar dilakukan ketika tanaman berumur 1-2 bulan secara kontinu mengairi tanag
selama 20-30 menit sampai tanaman basah dengan system lep. Pengairan pada
ubijalar dibutuhkan ketika tanaman dalam proses pertumbuhan daun dan batang.
Pengairan dikurangi ketika penumbuhan umbi dengan tujuan meminimalisir busuknya
ubi.
6.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan
untuk membersihkan gulma yang ada. Menyiang gulma yang ada dilakukan pada umur
tanaman 2-3 minggu menyiang gulma dengan munggunakan tangan secara manual ,
menggunakan sabit, dan menggunakan koret. Penyiangan dikalakukan dengan tujuan
mengendalikan gulma dalam persaingan memperoleh unsure hara dalam tanah.
7.
Pemupukan susulan
Memupuk tanaman ubu jalar ketika tanaman
berumur 3 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam. Pemupukan pada
tanaman berumur 3 minggu setelah tanam menggunakan pupuk PHONSKA dengan dosis
15 gr tiap tanaman. Pada umur tanaman 5 minggu setelah tanam menggunakan pupuk
PHONSKA : KCl dengan dosis 15 gr : 15 gr. Memupuk dengan membuat lubang untuk
pemupukan menggunakan tugal dengan kedalaman 5 – 7cm kemudian memasukkan pupuk
kedalam lubang dan kemudian menutupnya.
8.
Penen Dan Pasca Panen
Panen ubi jalar dilakukan pada saat tanaman
memasuki umur 3,5-4 bulan setelah penanaman. Memanen ubi jalar yang siap panen
dan memiliki ciri fisik yang besar dan matang secara fisologis. Memanan ubi
jalar dimulai dari dengan memangkas batang ubii jalar menggunakan sabit dan
pisau kemudian mencangkul secara perlahan sehingga umbi tidak rusak,
selanjutnya mengumpulkan semua ubi jalar
kedalam wadah keranjang untuk memudahkan pengankutan, pengemasan, dan
penyimpanan.
Tabel 3. Analisis Usaha
Tani Ubi Jalar
|
||||||
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Harga satuan (Rp)
|
Jumah harga (Rp)
|
Biaya Penyusutan per bulan(Rp)
|
JUE
(Thn)
|
A
|
BIAYA TETAP
|
|||||
1
|
Sewa lahan
|
369,375
|
400.000
|
400.000
|
400.000
|
-
|
2
|
Sewa traktor
|
1
|
10.000
|
100.000
|
100.000
|
-
|
3
|
Cangkul
|
5
|
50.000
|
250.000
|
5.208
|
4
|
4
|
Sabit
|
4
|
40.000
|
160.000
|
3.333
|
4
|
5
|
Ember
|
10
|
30.000
|
300.000
|
25.000
|
1
|
6
|
Gayung
|
10
|
10.000
|
10.000
|
8.333
|
1
|
Jumlah
Biaya Tetap
|
541.875
|
|||||
B.
|
BIAYA VARIABEL
|
|||||
1
|
Bibit stek
|
836
|
500
|
418.000
|
418.000
|
|
2
|
Pupuk
|
|
|
|
|
|
|
Kompos
|
500 kg
|
500/kg
|
250.000
|
250.000
|
|
Urea
|
1 kg
|
2.000/kg
|
2.000
|
2.000
|
|
|
SP-36
|
1.5 kg
|
2.000/kg
|
3.000
|
3.000
|
-
|
|
K2O
|
1.5 kg
|
10.000/kg
|
15.000
|
15.000
|
-
|
|
3
|
Karung
|
10
|
2.000
|
20.000
|
20.000
|
-
|
4
|
Tenaga kerja
|
|
|
|
|
|
|
Pengolahan lahan
|
2 HOK
|
60.000
|
120.000
|
120.000
|
-
|
Penanaman dan pemeliharaan
|
2 HOK
|
60.000
|
120.000
|
120.000
|
-
|
|
Pemanenan
|
2 HOK
|
60.000
|
120.000
|
120.000
|
|
|
Jumlah Biaya variabel
|
1.068.000
|
|||||
Total biaya
|
1.609.875
|
|||||
|
|
|
Tabel 4. Perhitungan
Perbulan Usaha Budidaya Ubi Jalar
|
||
NO
|
PERHITUNGAN PERBULAN
|
|
1.
|
Total biaya produksi
|
|
Biaya tetap + biaya variabel =
|
Rp. 1.609.875 ,-
|
|
2.
|
Penerimaan
|
|
Harga x jumlah produksi =
|
Rp. 6.000.000,-
|
|
Harga 3.000/kg
|
||
Jumlah produksi =2000 kg
|
||
3.
|
Keuntungan
|
|
Penerimaan - total biaya produksi =
|
Rp. 4.390.125,-
|
|
4.
|
BEP Hasil
|
|
Total biaya produksi / harga output =
|
Rp . 536.63,-
|
|
Harga 3.000/kg
|
||
5.
|
BEP harga
|
|
Total biaya produksi /hasil =
|
Rp. 805,-
|
|
Hasil 2000 kg
|
|
|
6.
|
ROI
|
|
Keuntungan/total biaya produksi*100% =
|
73.17%
|
|
7.
|
OI Ratio
|
|
Penerimaan / total biaya produksi =
|
3.73
|
Untuk tanaman
ubi jalar ini sebaiknya dirawat lebih intensif lagi agar hasil yang di peroleh
banyak dan memuaskan.karena pada saat musim hujan tanaman ini cukup rentan
terserang penyakit, karena umbi yang berada di dalam tanah pada saat musim
hujan tanah lebih lembab
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro,D.1980 ,Pengantar
Fisiologi Tumbuhan.Gramedia.Jakarta
Lingga, P. dkk.1985. Bertanam
Ubi-ubian.PenerbitPT. Penebar Swadaya. Anggota IKAPI. Jakarta
LAMPIRAN.. UBI JALAR
LAMPIRAN 1
IDENTIFIKASI FAKTOR TANAH DAN FAKTOR FISIOLOGIS
1.
Lokasi
Lahan
kebun Celeban STPP Magelang Jurusan
Penyuluhan Pertanian Yogyakarta.
2.
Luas
Lahan
Luas lahan yang digunakan adalah 368,75
m2 dengan panjang lahan 29,5 m serta lebar 12,5 m.
3.
Luas
Lahan Efektif
Luas lahan efektif yang digunakan untuk
usaha budidaya adalah 327,75 m2 dengan panjang lahan efektif 28,5 m
dan lebar 11,5 m.
4.
Jenis
Lahan
Jenis lahan yang ada adalah sawah
irigasi yang ditandai dengan adanya pematang di sekitar lahan serta adanya
saluran irigasi untuk pengairan lahan.
5.
Jenis
Tanah
Jenis tanah yang ada pada kebun Celeban
adalah tanah Regosol karena ditandai dengan warna tanahnya abu-abu, memiliki
butiran tanah kasar.
6.
Tekstur
Tanah
Tekstur tanah yang ada adalah pasir berdebu lempung dengan komposisi
fraksi pasir lebih banyak dari pada fraksi debu dan lempung.
7.
Struktur
Tanah
Struktur tanahnya padat karena tidak
pecah setelah dikepal.
8.
pH
Tanah
Hasil pengukuran yang dilakukan adalah
·
5,5
·
5
·
5,4
Hasil rata-rata yang diperoleh adalah 5,3 sehingga
tanah dalam keadaan asam.
9.
Kandungan
BO
Warna tanahnya hitam serta tidak pecah
setelah di kepal sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah di kebun Celeban
mengandung BO yang tinggi.
10.
Kandungan
NPK
Uji laboratorium tanah
Data analisis tanah
Nomor
SP. : 406020
Nama Pemohon : Yasmin Danusaputro
Asal Contoh : Lab. LAPANG
Tanggal pengiriman : 18 April 2006

11.
Tinggi
Tempat
Tinggi kebun Celeban adalah 112 mdpl.
12.
Elevasi
Lahan
Datar
13.
Lahan
Bekas Tanam
Lahan sebelumnya digunakan untuk usaha budidaya kangkung, cabai, dan sayur.
14.
Aerasi
Tanah
Banyak mengandung air karena setelah
tanah dikepal tetap menggumpal dan tidak pecah.
Lampiran
2.
DATA
ANALISIS TANAH
BALAI
PENGKAIJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN YOGYAKARTA
LABORATORIUM
TANAH
Alamat :
Karangsari, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
Telepon
: (0274) 566823
DATA ANALISIS TANAH
Nomor
SP : 406020
Nama
Pemohon : Yasmin Danusaputro
Asal
Contoh : Lab. Lapang
Tanggal
Pengiriman : 18 April 2006
Nomor
|
C organik (%)
|
N Total (%)
|
P2O5
|
K2O
|
P2O5
|
K2O
|
||
Urut
|
Pengirim
|
Laboratorium
|
Tersedia (ppm)
|
Ekstraksi HCL 25%
(mg/100 g)
|
||||
1
|
Tnh Asli
|
Th 0406116
|
0.53
|
0.08
|
137
|
329
|
130.6
|
56.4
|
2
|
Tnh Gergajian
|
Th 0406117
|
0.84
|
0.09
|
155
|
373
|
119.9
|
65.5
|
3
|
Tnh Sekam
|
Th 0406118
|
1.00
|
0.08
|
129
|
327
|
98.3
|
58.4
|
4
|
Tnh Jerami
|
Th 0406119
|
0.68
|
0.07
|
126
|
537
|
110.3
|
68.4
|
5
|
Tnh Ppk Kandangan
|
Th 0406120
|
1.13
|
0.15
|
303
|
596
|
225.1
|
79.6
|
6
|
Tnh Serasih
|
Th 0406121
|
0.76
|
0.07
|
143
|
302
|
106.4
|
58.4
|
Yogyakarta,
27 April 2006
Pengelola
Laboratorium Tanah
Salam
Hadi, BSc.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus