contoh proposal usaha budidaya ubi jalar



PROPOSAL
USAHA BUDIDAYA UBI JALAR
MATA KULIAH : PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
1.    Afin Dwi Widandari          (05.1.4.16.0669)
2.    Desi Iza Aswiyati               (05.1.4.16.0678)
3.    Diana Putri F.                     (05.1.4.16.0680)
4.    Firman Dien Achmad         (05.1.4.16.0685)
5.    Khoiriyah Hajar                  (05.1.4.16.0688)
6.    Maria Sakebty                    (05.1.4.16.0690)
7.    Siti Nurhidayati                  (05.1.4.16.0701)
8.    Sofyan Nur Rohman          (05.1.4.16.0702)
9.    Syahrani                             (05.1.4.16.0703)
Kelompok / Semester : 4/ 2B
Dosen Pengampu : TIM
Tanggal Penugasan : Senin, 17 April 2017


SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
Jalan Kusumanegara No.2, Kode Pos 55167 Telp 0274-373479
YOGYAKARTA
2016/2017

HALAMAN JUDUL


PROPOSAL
USAHA BUDIDAYA UBI JALAR
MATA KULIAH : PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
1.      Afin Dwi Widandari             (05.1.4.16.0669)
2.      Desi Iza Aswiyati                 (05.1.4.16.0678)
3.      Diana Putri F.                        (05.1.4.16.0680)
4.      Firman Dien Achmad           (05.1.4.16.0685)
5.      Khoiriyah Hajar                    (05.1.4.16.0688)
6.      Maria Sakebty                       (05.1.4.16.0690)
7.      Siti Nurhidayati                    (05.1.4.16.0701)
8.      Sofyan Nur Rohman             (05.1.4.16.0702)
9.      Syahrani                                (05.1.4.16.0703)
Kelompok / Semester : 4/ 2B
Dosen Pengampu : TIM
Tanggal Penugasan : Senin, 17 April 2017


SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
Jalan Kusumanegara No.2, Kode Pos 55167 Telp 0274-373479
YOGYAKARTA
2016/2017

KATA PENGANTAR



Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat bagi kami. Sehingga Proposal “Usaha Budidaya Ubi Jalar” ini bisa selesai tepat pada waktunya. Proposal ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Usaha Agribisnis.
Selesainya Proposal ini tidak lepas dari bimbingan dari bapak ibu dosen sekalian. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.       Tim Dosen Pengampu mata kuliah Pengelolaan Usaha Agribisnis.
2.       Orang Tua yang mendukung serta keluarga besar atas dorongan dan do'a selama penulisan proposal ini.
3.       Dan yang terakhir terimakasih kepada teman-teman semester 2B.

Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami perlukan untuk menyempurnakan proposal ini.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.


Yogyakarta,  21 April 2017



Penyusun     






DAFTAR ISI

LAMPIRAN……………………………………………………………………………...24


DAFTAR TABEL


No
Judul
Halaman
1
Kandungan Ubi Jalar
4
2
Fungsi Alat dan Bahan
17
3
Analisis Usaha Tani Ubi Jalar
20
4
Perhitungan Perbulan Usaha Budidaya Ubi Jalar
22




USAHA BUDIDAYA UBI JALAR
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau dikenal juga dengan istilah ketela rambat merupakan tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman palawija, dapat berfungsi sebagai pengganti bahan makanan pokok (beras) karena merupakan sumber karbohidrat.. Provinsi Jawa Barat merupakan daerah sentra dan penghasil komoditas ubi jalar terbesar di Indonesia. (Handawi, 2010).
Dalam menyelesaikan masalah yang ada dapat dilakukan dengan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu antara lan meliputi: pengendalian kultur teknik, pengendalian secara biologis (hayati), menggunakan varietas tahan penyakit dan hama, fisik dan mekanik serta cara kimiawi untuk alternatif terakhir.
Ubi jalar merupakan tanaman yang secara ekonomi cukup prospektif namun belum dapat dioptimalkan dengan baik dan diusahakan dengan standar agribisnis. Ubi jalar dapat dijadikan sebagai bahan alternatif kebutuhan akan karbohidrat. Selain bisa dimanfaatkan bahan pangan seperti aneka panganan, dari ubi jalar yang secara tradisional diolah menjadi aneka keripik atau panganan lainnya.  Dewasa ini ubi jalar juga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri seperti pembuatan etanol dan dapat diambil tepungnya sebagai salah satu bahan baku/kebutuhan kue. Ubi Jalar  merupak salah satu komoditas alternative yang bahan pangan tersebut selain itu Ubi Jalar  dapat dipergunakan bahan makan lain diantaranya bolu dari Ubi Jalar, kripik dan bahan jajanan lainnya, sehingga harus secara serius dalam menanamnya.

III.            TUJUAN
1.      Mendapatkan keuntungan dari kegiatan budidaya ubi jalar.
2.      Mengetahui cara budidaya ubi jalar.
3.      Memenuhi tugas Pengelolaan Usaha Agribisnis.



Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Di Indonesia sendiri ubi jalar dikenal dengan nama ubi jalar atyaua ketela rambat.
Kingdom                   : Plantae
Divisi                                   : Spermatophyta
Kelas                         : Dicotyledone
Ordo                         : Convolvulales
Familia                      : Convolvulaceae
Genus                        : Ipomoea L.
Spesie                        : I. Batatas L.
Nama binomial          : Ipomoe batatas L.
a.    Batang
Tanaman ubi jalar memiliki batang yang berbentuk bulat, berbuku-buku, tidak berkayu, dan dengan tipe pertumbuhan secara merambat. Pada umumnya memilik batang dengan panjang 2-3 meter. Batang ubi jalar ada yang berwarna hijau tua dan ada pula ynag berwarna ungu.
b.    Umbi
Umbi ubi jalar memiliki bentuk bulat yang tidak rata dan terkadang ada pula yang berbentuk lonjong. Biasanya memiliki berat ideal berkisar 200-300 gr per umbi. Warna pada umbi tanaman ubi jalar berbeda-beda, ada yang berwarna putih, kuning, bahkan keungu-unguan dan memiliki kulit yang sangat tipis.



c.    Daun
Daun tanaman ubi jalar memiliki bentuk yang bulat dan lonjong dengan tepi daun rata, memiliki lekukan yang sangat dalam. Berwarna hijau tua dan terkadang ada ula yang agak kekuningan
d.   Bunga
Memiliki bunga seperti terompet dengan bunga yang tersusun dari 5 helai daun mahkota, satu helai putik dan 5 helai daun bunga. Mahkota bunga berwarna putih. Bunga mekar pukul 04.00 hingga 11.00
a.       Iklim
-        Hawa panas dan udara yang lembab.
-        Suhu 21-27 oC. 
-        Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari
-        Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen.
-        Curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.

b.    Media Tanam
-        Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik.
-   Derajat keasaman tanah adalah pH=5,5-7,5.
-   kelembaban tanah yang cukup.
-   Cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim kemarau.
c.    Ketinggian Tempat
Tanaman ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah penyebaran terletak pada 300 LU dan 300 LS. Di Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya rendah.
Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27, jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan. Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
§  Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar.
§  Berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan.
§  Rasa ubi enak dan manis.
§  Tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.)dan penyakit kudis oleh cendawan Elsinoe sp.
§  Kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram.
§  Keadaan serat ubi relatif rendah.
Varietas unggul ubi jalar yang dianjurkan adalah daya, prambanan, borobudur, mendut, dan kalasan.
a.    Kandungan gizi
Tabel 1. Kandungan Ubi Jalar
Kandungan
Jumlah
Serat
0.3gr
Protein
2.3 gr
Zat besi [Fe]
1 gr
Air
70 gr
Kalsium
46 mg
Vitamin A
7100 IU
Vitamin B1
0.08 mg
Vitamin B2
0.05 gr
Vitamin C
20 gr
Lemak
0.7 gr
Karbohidrat
27.9 gr
Gula
2 - 6.7 gr
Sumber: Direktorat Gizi [1967], Widowati [1994], Tsou, dkk. [1989].


b.    Manfaat ubi jalar
Di beberapa daerah tertentu, ubi jalar merupakan salah satu komoditi bahan makanan pokok. Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai bentuk atau macam produk olahan. Beberapa manfaat dari tanaman ubi jalar  :
·                  Daun: sayuran, pakan ternak
·                  Batang: bahan tanam,pPakan ternak
·                  Kulit ubi: pakan ternak
·                  Ubi segar: bahan makanan
·                  Tepung: makanan
·                  Pati: fermentasi, pakan ternak, asam sitrat
Manfaat bagi kesehatan :
·         Mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung
·         Membantu menghilangkan rasa sakit dan nyeri sendi arthitis
·         Mengurangi resiko kanker usus dan sembelit
·         Anti-oksidan kuat membantu untuk melawan radikal bebas
·         Mengurangi tekanan darah
·         Meredakan peradangan pada lambung dan usus pada maag kronis
·         Meningkatkan produksi sel darah merah
·         Meningkatkan kepadatan tulang

1.  Pembibitan
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak dengan umbi dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru.

1)    Persyaratan Bibit
a)      Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.
b)      Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.
c)      Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat,   normal, tidak terlalu subur.
d)     Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
e)      Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui proses penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk secara terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.
2)    Penyiapan Bibit
a)   Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
b)   Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek pucuk sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dilakukan pada pagi hari.
c)   Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
d)  Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.



2.  Pengolahan Media Tanam
1.      Persiapan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras.
Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)      Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan selama ±1 minggu.
b)      Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
c)      Tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan guludan-guludan.
2.      Pembentukan Guludan
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm. Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak 1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-tanah yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai dengan miringnya tanah. Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan (pasir mengandung liat) ukuran guludan adalah lebar bawah ± 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar bawah ±40 cm, tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah guludan sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran panjang guludan. disesuaikan dengan keadaan lahan. Lahan ubi jalar dapat berupa tanah tegalan atau tanah sawah bekas tanaman padi.
Tata laksana penyiapan lahan untuk penanaman ubi jalar adalah sebagai berikut :
a)      Penyiapan Lahan Tegalan
1.    Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar (gulma)
2.    Olahan tanah dengan cangkul atau bajak hingga gembur sambil membenamkan rumput-rumput liar
3.    Biarkan tanah kering selama minimal 1 minggu
4.    Buat guludan-guludan dengan ukuran lebar bawah 60 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar guludan 70-100 cm, dan panjang guludan disesuaikan dengan keadaan lahan
5.    Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air diantara guludan.
b)      Penyiapan Lahan Sawah Bekas Tanaman Padi
1.  Babat jerami sebatas permukaan tanah
2. Tumpuk jerami secara teratur menjadi tumpukan kecil memanjang berjarak 1 meter antar tumpukan
3. Olah tanah di luar bidang tumpukan jerami dengan cangkul atau bajak, kemudian tanahnya ditimbunkan pada tumpukan jerami sambil membentuk guludan-guludan berukuran lebar bawah ± 60 cm, tinggi 35 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Panjang disesuaikan dengan keadaan lahan
4. Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan. Pembuatan guludan di atas tumpukan jerami atau sisa-sisa tanaman dapat menambah bahan organik tanah yang berpengaruh baik terhadap struktur dan kesuburan tanah sehingga ubi dapat berkembang dengan baik dan permukaan kulit ubi rata. Kelemahan penggunaan jerami adalah pertumbuhan tanaman ubi jalar pada bulan pertama sedikit menguning, namun segera sembuh dan tumbuh normal pada bulan berikutnya.
Bila jerami tidak digunakan sebagai tumpukan guludan, tata laksana penyiapan lahan dilakukan sebagai berikut :
·         Babat jerami sebatas permukaan tanah
·         Singkirkan jerami ke tempat lain untuk dijadikan bahan kompos
·         Olah tanah dengan cangkul atau bajak hingga gembur
·         Biarkan tanah kering selama minimal satu minggu
·         Buat guludan-gululdan berukuran lebar bawah ±60 cm, tinggi 35 cm dan jarak antar guludan 80-100 cm.
·         Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan. Pembuatan guludan di atas tumpukan jerami atau sisa-sisa tanaman dapat menambah bahan organik tanah yang berpengaruh baik terhadap struktur dan kesuburan tanah sehingga ubi dapat berkembang dengan baik dan permukaan kulit ubi rata. Kelemahan penggunaan jerami adalah pertumbuhan tanaman ubi jalar pada bulan pertama sedikit menguning, namun segera sembuh dan tumbuh normal pada bulan berikutnya. Bila jerami tidak digunakan sebagai tumpukan guludan, tata laksana penyiapan lahan dilakukan sebagai berikut :
ü  Babat jerami sebatas permukaan tanah
ü  Singkirkan jerami ke tempat lain untuk dijadikan bahan kompos
ü  Olah tanah dengan cangkul atau bajak hingga gembur
ü  Biarkan tanah kering selama minimal satu minggu
ü  Buat guludan-gululdan berukuran lebar bawah ±60 cm, tinggi 35 cm dan jarak antar guludan 80-100 cm.
ü  Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan.
Hal yang penting diperhatikan dalam pembuatan guludan adalah ukuran tinggi tidak melebihi 40 cm. Guludan yang terlalu tinggi cenderung menyebabkan terbentuknya ubi berukuran panjang dan dalam sehinggga menyulitkan pada saat panen. Sebaliknya,guludan yang terlalu dangkal dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan atau perkembangan ubi, dan memudahkan serangan hama boleng atau lanas oleh Cylas sp.
3.      Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanam
Sistem tanam ubi jalar dapat dilakukan secara tunggal (monokultur) dan tumpang sari dengan kacang tanah.
·         Sistem Monokultur
1.      Buat larikan-larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak guludan dengan cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak antar lubang 25-30 cm.
2.      Buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm di kiri dan kanan lubang tanam untuk tempat pupuk.
3.      Tanamkan bibit ubi jalar ke dalam lubang atau larikan hingga angkal batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian padatkan tanah dekat pangkal setek (bibit).
4.      Masukkan pupuk dasar berupa urea 1/3 bagian ditambah TSP seluruh bagian ditambah KCl 1/3 bagian dari dosis anjuran ke dalam lubang atau larikan, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Dosis pupuk yang dianjurkan adalah 45-90 kg N/ha (100-200 kg Urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (100 kg KCl/ha). Pada saat tanam diberikan pupuk urea 34-67 kg ditambah TSP 50 kg ditambah KCl 34 kg per hektar. Tanaman ubi jalar amat tanggap terhadap pemberian pupuk N (urea) dan K (KCl).
·         Sistem Tumpang Sari
Tujuan sistem tumpang sari antara lain untuk meningkatkan produksi dan pendapatan per satuan luas lahan. Jenis tanaman yang serasi ditumpangsarikan dengan ubi jalar adalah kacang tanah. Tata cara penanaman sistem tumpang sari prinsipnya sama dengan sistem monokultur, hanya di antara barisan tanaman ubi jalar atau di sisi guludan ditanami kacang tanah. Jarak tanam ubi jalar 100 cm x 25-30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.
2.  Cara Penanaman
Bibit yang telah disediakan dibawa ke kebun dan ditaruh di atas bedengan.Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun dengan tanah kemudian disirami air.Bibit sebaiknya ditanam mendatar, dan semua pucuk diarahkan ke satu jurusan. Dalam satu alur ditanam satu batang, bagian batang yang ada daunnya tersembul di atas bedengan. Pada tiap bedengan ditanam 2 deretan dengan jarak kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit stek kurang lebih 36.000 batang. Penanaman ubi jalar di lahan kering biasanya dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim kemarau (Maret) bila keadaan cuaca normal. Dilahan sawah, waktu tanam yang paling tepat
3.   Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.
2) Penyiangan
Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.
3) Pembubunan
Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a.    Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.
b.    Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
c.    Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.
4) Pemupukan
Zat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi, yaitu terdiri dari 70 kg N (± 156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42 kg TSP), dan 110 kg K2O (± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O /ha (±100 kg KCl/ha). Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.
Pemberian pupuk MiG-6PLUS pada saat pemeliharaan pada usia 3 minggu, 6 minggu dan 9 minggu setelah tanam. Pemberian masing-masing 2 liter per hektar. Siramkan/semprotkan merata di tanah disekitar perakaran. Harap diingat jangan bersamaan atau di campur dengan bahan kimia. Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS , beri tenggang waktu selama 3 atau 5 hari Sebelum atau sesudah aplikasi pupuk kimia atau pestisida.
5) Pengairan dan Penyiraman
Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan. Waktu pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang sumber airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air menggenang).


4.    Hama dan Penyakit
v  Hama
1.      Hama Boleng
Ø  Penyebab : Cylas formicarius (Coleoptera)
Ø  Nama umum : Lanas atau Boleng
Ø  Tanaman inang: ubi jalar
Ø  Gejala :
o   Menyerang dengan cara menggerek ubi mulai di lapangan sd penyimpanansehingga merusak kualitas dan kuantitas ubi jalar
o   Kerusakan akibat serangan larva  adanya lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat.
o   Umumnya menyerang  ubi jalar pada fase umbi 
Ø  Pengendalian
o   Penggunaan benih sehat tidak terdapat telur
o   Perendaman benih dengan pestisida
o   Pergiliran tanaman yang tidak sefamili dengan ubi jalar.
o   Pembubunan atau penimbunan guludan (menutupi umbi yang terbuka)
o   Pengambilan dan pemusnahan tanaman yang terserang berat
o   Pengamatan secara periodik(serangan > 5% (insektisida)
o   Tanam jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak
o   Jangan sampai panen telat 
o   AH. Beauveria bassiana dengan cara : penyemprotan suspensi B. bassiana 10 8 /ml 1 minggu sebelum tanam , Stek ubi jalar dicelupkan suspensi B. bassiana 10 8/ml selama 30 menit
o   Aplikasi B. Bassiana 10 ml suspensi B. bassiana 10 8/ml  ke  tanah pada umur 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 MST. Balitkabi
o   Minimal aplikasi 4x mulai umur 60 hari interval2 minggu
o   Aplikasi  Insektisida
o   Merendam stek ubi jalar dengan 0,05 % B.a/ha selama 20 menit.
o   Penyemprotan pestisida 3x yaitu pada saat umur 50, 78,dan 106 hari dengan takaran  semprot 1-2 kg/ha.
o   Decis 2,5 EC, Monitor  200 LC
o   Aplikasi bentuk butiran bersamaan saat pembubunan.
2.      Penggerek Batang
Ø Penyebab : Omphisa anastomasalis (Lepidoptera)
Ø Tanaman inang: ubi jalar
Ø Gejala :
o  Ulat membuat lubang  gerekan memanjang hingga ke umbi.
o  Terjadi pembekakan batang, beberapa batang mudah patah, daun-daun menjadi layu dan akhirnya cabang-cabang tanaman mati.
Ø Bioekologi
Telur diletakkan satu per satu pada permukaan bawah daun atau tangkai daun. Larva warna violet dan menggerek dari tangkai daun, terus ke batang dan akhirnya dapat menggerek umbi. Kotoran larva keluar dari liang gerek. Larva dapat terbawa umbi saat panen. Pupa dibentuk dalam kokon, pada bag atas umbi atau dalam gerekan di pangkal batang. Imago warna abu2 dengan bercak-bercak putih pada sayap. Siklus Hidup : + 55 hari
Ø Status hama: kadang menjadi hama penting di Jawa, terutama pada MK
Ø Penyebaran :  Asia Tengga, Kepulauan pasifik
Ø Pengendalian
o  Pergiliran tanaman 
o  Pemotongan dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang
o  Pengamatan pada tanaman muda, bila serangan > 5 % dikendalikan dengan pestisida kimia
o  Aplikasi insektisida terdaftar dan diijinkan Mentan  dengan konsentrasi sesuai anjuran(mis :  Curacron 500 EC, atau Matador 25) 
3.      Kudis atau Scab
Ø Penyebab : Elsinoe batatas
Ø Gejala :
Adanya benjolan pada tangkai  dan urat daun, serta daun-daun berkerut seperti kerupuk. Serangan berat, daun tidak produksif dalam fotosintesa sehingga hasil ubi menurun atau tidak menghasilkan.
Ø Pengendalian :
o   Menanam benih bebas penyakit/sehat
o   Menanam varietas tahan kudis (seperti Daya dan Gedang)
o   Pergiliran tanaman
o   Sanitasi kebun
o   Memangkas bagian tanaman yang terserang dan memusnahkannya.





v  Penyakit
a)      Virus
Ø Gejala :
Pertumbuhan batangdan daun tidak normal, tanaman kerdil dengan tata letak daun bergerombol di bagian puncak, warna daun klorosis atau hijau kekuningan.
Ø Pengendalian :
o  Penggunaan benih sehat bebas virus
o  Pemusnahan/eradikasi tanaman terserang virus
o  Pergiliran tanaman selama beberapa tahun terutama daerah endemis 

Usaha budidaya tanaman ubi jalar ini akan dilaksanakan di Kebun Celeban STPP Yogyakarta, Jl. Kusumanegara No.2 Yogyakarta. Waktu pelaksanaan pada musim tanam II yaitu sekitar bulan Mei hingga Agustus.


Nama
Fungsi

Sewa traktor
Untuk pengolahan tanah

Cangkul
Membantu membuat gundukan

Sabit
Untuk penyiangan

Ember
Tempat untuk pupuk

Gayung
Untuk menakar pupuk

Bibit stek
Bibit yang akan ditanam

Pupuk
Untuk menambah unsur hara tanah

Kompos
Untuk menambah unsur hara tanah

Urea
Untuk menambah unsur N

SP-36
Untuk menambah unsur P

K2O
Untuk menambah unsur K

Karung
Untuk tempat hasil panen
Tabel 2. Fungsi Alat dan Bahan

1.      Persiapan Bibit Ubi Jalar
Penyediaan nibit ubi jalar dengan menggunakan perkembangbiakan secara  Vegetatif (pengambilan bagian tanaman indukan/stek). secara vegetatif(stek) dengan cara mengambil dari tanaman indukan ubi jalar yang telah diketahui mutu produksi,telah berumur 2 bulan lebih, kemudian memotong bagian batang 20-25 cm dengan ruas yang rapat. Selanjutnya mengikat dan metakan bahan stek tersebut ditempat teduh atau lembab selama 1-7 hari lamanya. Bibit yang ubijalar yang digunakan adalah varietas soponyono.
2.      Persiapan Lahan
Lahan calon budidaya bekas lahan penyemaian padi sehingga dalam Pengolahan lahan tanam ubi jalar dengan menggunakan traktor untu membersihkan, meratakan dan mengemburkan lahan atau area tanam dari semak belukar dan gulma (rumput liar) dengan membalikkan tanah. Selanjutnya melakukan pembuatan bedengan dengan tinggi 40 40-50cm,lebar 60-100 cm dan jarak antar bedengan satu dengan lainnya 40-60 cm, jumlah bedengan yang dibuat sebanyak delapan guludan.
Pemupukan dasar menggunakan kompos : SP36 250 gr : 15 gr tiap lubang tanam memupuk dasar dengan melakukan pembuatan lubang menggunakan tugal dengan kedalaman 7 cm kemudian memasukkan pupuk dan menutupnya dengan pupuk kompos.
3.      Persiapan Tanam dan penanaman
Membuat lubang tanam menggunakan tugal dengan kedalaman 5cm lebar 3-5cm. Penanaman dilakukan ketika pengolahan sudah selesai dan lahan siap ditanam penaman dilakukan satu minggu setelah pemupukan dasar dengan tujuan pemupukan yang sudah diberikan sudah terurai.. Menanam bibit stekan ubi jalar dengan cara memasukkan bibit stek kedalam lubang tanam  kemudian ditutup dengan tanah setiap lubang tanam 1bibit tanaman. Penanaman dilakukan denagan jarak tanam 30 x 50 cm dengan jumlah tanaman tiap bedeng 76 tanaman sehingga untuk 8 bedeng jumlah tanaman 608 tanaman.
4.      Penyulaman ubi jalar
Sebelum penyulaman melakukan pengamatan pada tanaman yang sudah ditanam setiap hari untuk mengetahui tanaman yang mati.  Melakukan penyulaman secepatnya  secepatya padatanaman yang mati dengan tujuan untuk memnyeragamkan tanaman dan mengganti tanaman yang mati.
5.      Pengairan
Pengairan tanaman ubi jalar dilakukan ketika tanaman berumur 1-2 bulan secara kontinu mengairi tanag selama 20-30 menit sampai tanaman basah dengan system lep. Pengairan pada ubijalar dibutuhkan ketika tanaman dalam proses pertumbuhan daun dan batang. Pengairan dikurangi ketika penumbuhan umbi dengan tujuan meminimalisir busuknya ubi.
6.      Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang ada. Menyiang gulma yang ada dilakukan pada umur tanaman 2-3 minggu menyiang gulma dengan munggunakan tangan secara manual , menggunakan sabit, dan menggunakan koret. Penyiangan dikalakukan dengan tujuan mengendalikan gulma dalam persaingan memperoleh unsure hara dalam tanah.
7.      Pemupukan susulan
Memupuk tanaman ubu jalar ketika tanaman berumur 3 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam. Pemupukan pada tanaman berumur 3 minggu setelah tanam menggunakan pupuk PHONSKA dengan dosis 15 gr tiap tanaman. Pada umur tanaman 5 minggu setelah tanam menggunakan pupuk PHONSKA : KCl dengan dosis 15 gr : 15 gr. Memupuk dengan membuat lubang untuk pemupukan menggunakan tugal dengan kedalaman 5 – 7cm kemudian memasukkan pupuk kedalam lubang dan kemudian menutupnya.
8.      Penen Dan Pasca Panen
Panen ubi jalar dilakukan pada saat tanaman memasuki umur 3,5-4 bulan setelah penanaman. Memanen ubi jalar yang siap panen dan memiliki ciri fisik yang besar dan matang secara fisologis. Memanan ubi jalar dimulai dari dengan memangkas batang ubii jalar menggunakan sabit dan pisau kemudian mencangkul secara perlahan sehingga umbi tidak rusak, selanjutnya  mengumpulkan semua ubi jalar kedalam wadah keranjang untuk memudahkan pengankutan, pengemasan, dan penyimpanan.

Tabel 3. Analisis Usaha Tani Ubi Jalar
No
Bahan
Jumlah
Harga satuan (Rp)
Jumah harga (Rp)
Biaya Penyusutan per bulan(Rp)
JUE
(Thn)
A
BIAYA  TETAP 
1
Sewa lahan
369,375
                  400.000
            400.000
                               400.000
-
2
Sewa traktor
1
                  10.000
            100.000
                               100.000
-
3
Cangkul
5
                    50.000
            250.000
                                   5.208
4
4
Sabit
4
                    40.000
            160.000
                                   3.333
4
5
Ember
10
                    30.000
            300.000
                                 25.000
1
6
Gayung
10
10.000
10.000
8.333
1

Jumlah Biaya Tetap
541.875
B.
BIAYA  VARIABEL
1
Bibit stek
836
                         500
            418.000
                               418.000

2
Pupuk








Kompos
500 kg
                         500/kg
            250.000
                               250.000

Urea
1 kg
2.000/kg
                2.000
                                   2.000

SP-36
1.5 kg
 2.000/kg
                3.000
                                   3.000
-
K2O
1.5 kg
 10.000/kg
              15.000
                                 15.000
-
3
Karung
10
                      2.000
              20.000
                                 20.000
-
4
Tenaga kerja









Pengolahan lahan
2 HOK
                    60.000
            120.000
                               120.000
-
Penanaman dan pemeliharaan
2 HOK
                    60.000
            120.000
                               120.000
-
Pemanenan
2 HOK
                    60.000
            120.000
                               120.000

Jumlah Biaya variabel  
1.068.000

Total biaya 
1.609.875








Tabel 4. Perhitungan Perbulan Usaha Budidaya Ubi Jalar
NO
PERHITUNGAN PERBULAN
1.
Total biaya produksi
Biaya tetap +  biaya variabel =
Rp. 1.609.875 ,-
2.
Penerimaan
Harga x jumlah produksi =
Rp. 6.000.000,-
Harga 3.000/kg
Jumlah produksi =2000 kg
3.
Keuntungan
Penerimaan - total biaya produksi =
Rp. 4.390.125,-
4.
BEP Hasil
Total biaya produksi / harga output =
Rp . 536.63,-
Harga 3.000/kg
5.
BEP harga
Total biaya produksi /hasil =
Rp. 805,-
Hasil 2000 kg

6.
ROI
Keuntungan/total biaya produksi*100% =
73.17%
7.
OI Ratio
Penerimaan / total biaya produksi =
 3.73

Untuk tanaman ubi jalar ini sebaiknya dirawat lebih intensif lagi agar hasil yang di peroleh banyak dan memuaskan.karena pada saat musim hujan tanaman ini cukup rentan terserang penyakit, karena umbi yang berada di dalam tanah pada saat musim hujan tanah lebih lembab
           

DAFTAR PUSTAKA



Dwijoseputro,D.1980 ,Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Gramedia.Jakarta
Lingga, P. dkk.1985. Bertanam Ubi-ubian.PenerbitPT. Penebar Swadaya. Anggota IKAPI. Jakarta



LAMPIRAN.. UBI JALAR
LAMPIRAN 1
IDENTIFIKASI FAKTOR TANAH DAN FAKTOR FISIOLOGIS
1.      Lokasi Lahan
kebun Celeban STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta.

2.      Luas Lahan
Luas lahan yang digunakan adalah 368,75 m2 dengan panjang lahan 29,5 m serta lebar 12,5 m.

3.      Luas Lahan Efektif
Luas lahan efektif yang digunakan untuk usaha budidaya adalah 327,75 m2 dengan panjang lahan efektif 28,5 m dan lebar 11,5 m.

4.      Jenis Lahan
Jenis lahan yang ada adalah sawah irigasi yang ditandai dengan adanya pematang di sekitar lahan serta adanya saluran irigasi untuk pengairan lahan.

5.      Jenis Tanah
Jenis tanah yang ada pada kebun Celeban adalah tanah Regosol karena ditandai dengan warna tanahnya abu-abu, memiliki butiran tanah kasar.

6.      Tekstur Tanah
Tekstur tanah yang ada adalah pasir berdebu lempung dengan komposisi fraksi pasir lebih banyak dari pada fraksi debu dan lempung.

7.      Struktur Tanah
Struktur tanahnya padat karena tidak pecah setelah dikepal.

8.      pH Tanah
Hasil pengukuran yang dilakukan adalah
·         5,5
·         5
·         5,4
Hasil rata-rata yang diperoleh adalah 5,3 sehingga tanah dalam keadaan asam.

9.      Kandungan BO
Warna tanahnya hitam serta tidak pecah setelah di kepal sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah di kebun Celeban mengandung BO yang tinggi.

10.  Kandungan NPK
Uji laboratorium tanah
Data analisis tanah
Nomor  SP.          : 406020
Nama Pemohon : Yasmin Danusaputro
Asal Contoh : Lab. LAPANG
Tanggal pengiriman  : 18 April 2006

11.  Tinggi Tempat
Tinggi kebun Celeban adalah 112 mdpl.

12.  Elevasi Lahan
Datar

13.  Lahan Bekas Tanam
Lahan sebelumnya digunakan untuk  usaha budidaya kangkung, cabai, dan sayur.

14.  Aerasi Tanah
Banyak mengandung air karena setelah tanah dikepal tetap menggumpal dan tidak pecah.


Lampiran 2.
DATA ANALISIS TANAH
BALAI PENGKAIJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN YOGYAKARTA
LABORATORIUM TANAH
Alamat                                    : Karangsari, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
Telepon                       : (0274) 566823

DATA ANALISIS TANAH
Nomor SP                   : 406020
Nama Pemohon           : Yasmin Danusaputro
Asal Contoh                : Lab. Lapang
Tanggal Pengiriman    : 18 April 2006
Nomor
C organik (%)
N Total (%)
P2O5
K2O
P2O5
K2O
Urut
Pengirim
Laboratorium
Tersedia (ppm)
Ekstraksi HCL 25% (mg/100 g)
1
Tnh Asli
Th 0406116
0.53
0.08
137
329
130.6
56.4
2
Tnh Gergajian
Th 0406117
0.84
0.09
155
373
119.9
65.5
3
Tnh Sekam
Th 0406118
1.00
0.08
129
327
98.3
58.4
4
Tnh Jerami
Th 0406119
0.68
0.07
126
537
110.3
68.4
5
Tnh Ppk Kandangan
Th 0406120
1.13
0.15
303
596
225.1
79.6
6
Tnh Serasih
Th 0406121
0.76
0.07
143
302
106.4
58.4

Yogyakarta, 27 April 2006
Pengelola Laboratorium Tanah

Salam Hadi, BSc.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh proposal usaha budidaya kedelai

contoh proposal usaha budidaya jagung

contoh proposal usaha budidaya padi hibrida