contoh proposal usaha budidaya jagung



PROPOSAL
USAHA BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BISI 18
DI KEBUN CELEBAN STPP YOGYAKARTA
MATA KULIAH : PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS
1.    Afin Dwi Widandari          (05.1.4.16.0669)
2.    Desi Iza Aswiyati               (05.1.4.16.0678)
3.    Diana Putri F.                     (05.1.4.16.0680)
4.    Firman Dien Achmad         (05.1.4.16.0685)
5.    Khoiriyah Hajar                  (05.1.4.16.0688)
6.    Maria Sakebty                    (05.1.4.16.0690)
7.    Siti Nurhidayati                  (05.1.4.16.0701)
8.    Sofyan Nur Rohman          (05.1.4.16.0702)
9.    Syahrani                             (05.1.4.16.0703)
Kelompok / Semester : 4/ 2B
Dosen Pengampu : TIM
Tanggal Penugasan : Senin, 17 April 2017



SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
Jalan Kusumanegara No.2, Kode Pos 55167 Telp 0274-373479
YOGYAKARTA
2016/2017


HALAMAN JUDUL


PROPOSAL
USAHA BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BISI 18
DI KEBUN CELEBAN STPP YOGYAKARTA
MATA KULIAH : PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
1.      Afin Dwi Widandari             (05.1.4.16.0669)
2.      Desi Iza Aswiyati                 (05.1.4.16.0678)
3.      Diana Putri F.                        (05.1.4.16.0680)
4.      Firman Dien Achmad           (05.1.4.16.0685)
5.      Khoiriyah Hajar                    (05.1.4.16.0688)
6.      Maria Sakebty                       (05.1.4.16.0690)
7.      Siti Nurhidayati                    (05.1.4.16.0701)
8.      Sofyan Nur Rohman             (05.1.4.16.0702)
9.      Syahrani                                (05.1.4.16.0703)
Kelompok / Semester : 4/ 2B
Dosen Pengampu : TIM
Tanggal Penugasan : Senin, 17 April 2017

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
Jalan Kusumanegara No.2, Kode Pos 55167 Telp 0274-373479
YOGYAKARTA
2016/2017


KATA PENGANTAR


Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat bagi kami. Sehingga Proposal “Usaha Budidaya Jagung Hibrida Varietas Bisi 18 Di Kebun Celeban Stpp Yogyakartaini bisa selesai tepat pada waktunya. Proposal ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Usaha Agribisnis.
Selesainya Proposal ini tidak lepas dari bimbingan dari bapak ibu dosen sekalian. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.       Tim Dosen Pengampu mata kuliah Pengelolaan Usaha Agribisnis.
2.       Orang Tua yang mendukung serta keluarga besar atas dorongan dan do'a selama penulisan proposal ini.
3.       Dan yang terakhir terimakasih kepada teman-teman semester 2B.

Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami perlukan untuk menyempurnakan proposal ini.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.


Yogyakarta, 21 April 2017



Penyusun     




DAFTAR ISI






DAFTAR TABEL


NO
JUDUL
HALAMAN
1
Analisis Usaha Tani Jagung Manis dalam Tinjauan Pustaka
10
2
Alat Usaha budidaya jagung hibrida
12
3
Bahan Usaha budidaya jagung hibrida
13
4
Jarak Tanam Dan Populasi Jagung Per Hektar
16
5
Dosis Dan Waktu Pemberian Pupuk
19
6
Analisa Usaha Tani
23



USAHA BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BISI 18

Jagung (Zea mays. L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat.Jagung merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama di Indonesia. Jumlah jagung yang diproduksi oleh masyarakat belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang bagaimana cara membudidayakan jagung yang benar dan baik dan tanah atau lahan untuk tanaman jagung telah banyak dialih fungsikan sebagai gedung-gedung dan lain-lain. Perusahaan swasta pun juga belum memproduksi jagung secara optimal. Jagung juga sebagai makanan pokok di suatu daerah tertentu dan diubah menjadi beberapa makanan ringan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga kebutuhan akan jagung meningkat di masyarakat.
Hasil tanaman jagung juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu masih belum optimalnya penyebaran varietas unggul dimasyarakat, pemakaian pupuk yang belum tepat, penerapan teknologi dan cara bercocok tanam yang beum diperbaiki. Usaha untuk meningkatkan produksi tanaman jagung adalah peningkatan taraf hidup petani dan memenuhi kebutuhan pasar maka perlu peningkatan produksi jagung yang memenuhi standard baik kualitas dan kuantitas jagung yan dihasilkan tetapi dalam melakukan hal tersebut perlu mengetahui atau memahami karakteristik tanaman jagung yang akan ditanam seperti morfologi, fisiologi dan agroekologi yang diperlukan oleh tanaman jagung sehingga dapat meningkatkan produksi jagung di Indonesia.
Jagung memiliki banyak kegunaan selain sebagai makanan tetapi dapat dijadikan sebagai tepung ,jagung rebus,jagung bakar dan lain sebagainya sehingga dapat meningkatkan permintaan untuk tanaman jagung. Semakin banyak permintaan pasar maka akan meningkatkan jumlah permintaan sehingga peroduksi tanaman atau barang akan semakin menurun karena stok barang semakin menipis serta menigkatkan harga barang.
Manfaat dari jagung juga membuat banyak orang yang membudidayakannya ,jagung mengandung karbohidrat yang di butuhkan masyarakat. Hampir semua bagian tanaman ini dapat di manfaatkan untuk keperluan langsung maupun tidak langsung sejalan dengan perkembangan industri.

1.      Mendapatkan keuntungan dari kegiatan usaha budidaya jagung hibrida
2.      Mengetahui cara usaha budidaya jagung hibrida
3.      Mengetahui peluang dalam usaha usaha budidaya jagung hibrida

1.      Sejarah Singkat
Tanaman jagung merupakan salah satu j enis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn.
2.      Klasifikasi Tanaman Jagung
·         Kingdom : Plantae
·         Devisi : Magnoliophyta
·         Kelas : Liliopsida
·         Sub kelas : Commilinidae
·         Ordo : Poales
·         Family : Paceae
·         Genus : Zea
·         Spesies : Zea mays L
3.      Morfologi Tanaman Jagung
·         Daun
Daun jagung tergolong kedalam daun yang sempurna, Daun pada jagung berwarna hijau muda saat masih mulai menunjukkan daunnya dan hijau tua saat dewasa dan kuning saat sudah tua, tulang daun dengan ibu tulang daun berada sejajar dan daun pada jagung ada yang halus tanpa bulu dan ada pula yang kasar dnegan bulu.
·         Batang
Batang tanaman jagung tegak lurus dan kokoh, batang tanaman jagung terdiri dari ruas-ruas dan disetiap pelepah dibungkus dengan daun yang selalu muncul disetiap buku nya, namun batang jagung tidak banyak mengandung lignin, namun batang nya tetap tegak lurus dan kokoh.
·         Akar
Akar pada tanaman jagung memiliki akar serabut dengan mencaapai kedalaman sekitar 8 m, meski demikian rata-rata akar pada tanaman jagung hanya berada pada kisaran 2 m, selain serabut, akar adventif juga akan muncul ketika tanaman jagung berumur dewasa yang berfungsi memabntu mengkokohkan tegaknya batang jagung.
·         Bunga
Bunga jantan dan betina pada tanaman jagung terpisah, maka dari itu penyerbukan pada tanaman jagung memerlukan bantuan angin, serangga dan bahkan bisa juga manusia. Setiap bunga jantan dan betina pada tanaman jagung harus diserbukkan dengan bantuan alam (Secara alami) atau dengan bantuan manusia, bunga jantan terdapat pada bagian ujung tongkol dari tanaman jagung.


·         Buah
Buah jagung berwana kuning muda saat sebelum dewasa atau putih susu dalam keadaan pembentukan, setiap batang tanaman jagung memiliki setidaknya 1 tongkol jagung, walau sekarang adanya pembaharuan peningkatan mutu jagung jenis hibrida namun umumnya setiap batang hanya satu tongkol saja, dan saat buah jagung dewasa akan berubah bentuk menjadi kekuningan.
4.      Manfaat Jagung
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:
-          Batang dan daun muda: pakan ternak
-          Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
-          Batang dan daun kering: kayu bakar
-          Batang jagung: lanjaran (turus)
-          Batang jagung: pulp (bahan kertas)
-          Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng
-          Biji jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun, bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri textil.
5.      Syarat Iklim
Jagung ditanam didaereh tropis, seperti Indonesia.Tanaman ini dapat berproduksi dengan baik didataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) yang berketinggian 1.800 m dpl, suhu udara hangat antara 21 – 320C dengan suhu optimum 23 – 270C dan membutuhkan air yang cukup.
6.      Syarat Tanah
tanah yang baik untuk tanaman jagung pada tanah lempung berdebu, lempung berpasir, atau lempung dengan pH 5,5 – 7,0. Pada tanah berat atau sangat berat, misalnya tanah grumosol, jagung masih dapat tumbuh dengan baik asalkan tata air (drainase) dan tata udara (aerase) diperhatikan.
7.      Teknik budidaya tanaman jagung manis
-          Pemilihan lokasi.
Lokasi yang digunakan untuk usaha budidaya jagung manis dipilih pada areal yang terbuka, tidak tergenang air tetapi persediaan airnya cukup agar dapat diairi apabila diperlukan. Lokasi yang akan digunakan harus sesuai dengan keadaan yang diinginkan tanaman, misalnya iklim atau tanah yang cocok.
-          Benih.
Untuk mendapatkan produksi yang tinggi, benih yang digunakan harus bermutu tinggi. Perlakuan benih digunakan untuk mencegah beberapa jenis penyakit yang terdapat dalam jenis jagung.

-          Pengolahan tanah.
Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan traktor (untuk lahan yang luas), bajak, atau cangkul. Mengolah tanah meliputi pekerjaan memecah, membalik, dan meratakan tanah sehingga tanah menjadi gembur dan terhindar dari kepadatan tanah yang dapat menggangu infiltrasi. Selanjutnya dibuat alur-alur untuk pengairan yang lebarnya ±30 cm dengan kedalaman 20 cm. Jarak tiap–tiap alur 100–120 cm.
-          Penanaman.
Menurut Rukmana (2006), tata cara penanaman benih jagung manis manis secara monokultur, sebagai berikut:
·      Buat lubang tanam sedalam 2 cm–5 cm dengan jarak tanam 100 cm x 40 cm atau 100 cm x 25 cm.
·      Tanam (masukkan) benih jagung manis manis sebanyak 2 butir/ lubang tanam untuk jarak tanam 100 x 40 cm atau 1 butir/lubang tanam bila jarak tanamnya 100 cm x 25 cm.
·      Tutup lubang tanam tipis dengan pupuk kandang tanpa dipadatkan.
-          Pemeliharaan.
1)   Penyulaman dan penjarangan.
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang rusak atau tidak tumbuh. Kegiatan ini dilakukan sekitar 7–10 hari setelah tanam.
Penjarangan dilakukan apabila di dalam lubang tanam terdapat lebih dari satu benih dan semuanya tumbuh sehingga perlu dijarangakan dengan cara menyisakan satu tanaman yang pertumbuhannya baik. Penjarangan dapat dilakukan pada saat tanaman telah berumur 3 minggu.
2)   Penyiangan dam pembumbunan.
Penyiangan dimaksutkan untuk memberantas rumput-rumput yang tidak diinginkan dari pertanaman jagung manis. Sedangkan pembumbunan bertujuan untuk menutup bagian disekitar perakaran agar batang tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rebah serta sekaligus menggemburkan tanah disekitar tanaman.
3)   Pemupukan
·      Pemupukan dasar.
Waktu                     : Bersamaan dengan pengolahan tanah.
Jenis pupuk             : Urea, TSP/SP 36 dan KCl.
Dosis pupuk            : Urea  = 100 kg/Ha (1/3 bagian)
TSP/SP 36      = 100 kg/Ha
KCl                = 50 kg/Ha
Cara pemupukan     : Ditugal di samping kiri dan kanan sedalam 10 cm sejauh 7 cm dari tanaman.
·      Pemupukan Susulan I.
Waktu                     : 3 minggu–4 minggu setelah penanaman.
Jenis pupuk             : Urea.
Dosis pupuk            : 100 kg/Ha.
Cara pemupukan     : Ditugal di samping kiri dan kanan sedalam 10 cm sejauh 15 cm dari tanaman.
·      Pemupukan susulan II:
Waktu                     : 8 minggu setelah penanaman.
Jenis pupuk             : Urea.
Dosis pupuk            : 100 kg/Ha.
Cara pemupukan     : Ditugal di samping kiri dan kanan sedalam 10 cm sejauh 15 cm dari tanaman.
4)   Pengairan.
Tanaman jagung manis membutuhkan air pada saat/masa pertumbuhan, terutama pada musim kemarau. Pengairan berikutnya dilakukan dua minggu sekali atau pada saat dibutuhkan sampai tongkol jagung manis berisi penuh.
Apabila kelembaban pada tanah sudah cukup, maka tidak perlu dilakukan pengairan. Sumber pengairan dapat diperoleh dari air hujan, air irigasi, maupun lainnya. Cara pemberian air dapat menggunakan gayung, gembor, maupun selang.
5)   Pengendalian hama dan penyakit.
Berikut ini beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung manis:
a)    Ulat grayak (Spodoptera litura).
Gejala: Ulat ini memakan daun sampai habis sehingga akan tersisa tulang daunnya.
Pengendalian:
·      Tanam serentak dengan selisih waktu tanam kurang dari 10 hari sehingga masa vegetatifnya bersamaan.
·      Memantau lahan secara rutin dan mengumpulkan telur serta ulat muda yang biasanya mengelompok lalu musnahkan.
·      Menggunakan musuh alami Trichogamma sp., Telemanus so., atau Sarellius sp.
·      Semprotkan insektisida Bayer 500 EC atau Atabrom 50 EC.
b)   Kutu Aphis (Aphis glycine).
Gejala: Tanaman layu dan pertumbuhan terhambat karena cairan tanaman terhisap.
Pengendalian:
·      Melakukan tanam serentak.
·      Hindarkan area tanam kedelai dari tanaman inang.
·      Memanfaatkan predator dan parasite sebagai musuh alami.
c)    Lalat bibit (Antherigona exigua Stein).
Gejala: Daun berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Di sekitar bekas gigitan mengalami pembusukan, akibatnya tanaman layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati.
Pengendalian:
·      Lakukan sanitasi lingkungan.
·      Semprotkan insektisida saat serangan telah mencapai ambang kendali. Contoh insektisida: Larvin 75 WP, Marshal 25 ST dan Miral 26.
·      Gunakan mulsa jerami sejak perkecambahan.

d)   Penyakit bulai (Downi mildew).
Gejala: Gejala awal tulang daun berwarna putih kekuningan. Pada serangan lanjut, garis-garis akan melebar memenuhi seluruh daun.
Pengendalian:
·      Menggunakan benih yang tahan terhadap penyakit bulai.
·      Melakukan penanaman serentak.
·      Mencampur benih dengan fungisida Ridomil 35 SD sebanyak 5 gram/kg benih sebelum penanaman.
e)    Penyakit hawar daun.
Gejala: Dimulai dengan munculnya bercak–bercak bulat sampai lonjong pada daun tua. Bercak yang tampak basah ini berwarna kuning dan dikelilingi warna cokelat. Kemudian bercak tersebut berubah warna menjadi cokelat kekuningan. Akibatnya, seluruh daun menjadi cokelat dan mengering. Selain daun, penyakit ini dapat menyerang tongkol.
Pengendalian:
·      Menjaga kondisi lahan tidak lembab dengan sanitasi areal tanam.
·      Melakukan penyemprotan dengan pestisida Daconil 75 WP atau Difolatan 4F sesai dosis anjuran.
·      Melakukan penanaman serentak.
f)    Penyakit karat daun.
Gejala: Gejala awal ditandai dengan adanya titik–titik noda cokelat sampai merah oranye seperti karat pada daun. Pada titik noda tersebut terdapat serbuk kuning kecokelatan. Selanjutnya titik–titik noda tersebut akan berubah menjadi bermacam bentuk.
Pengendalian:
·      Menggunakan varietas yang tahan terhadap serangan penyakit karat daun.
·      Melakukan sanitasi areal tanaman dan jaga agar tidak lembab.
·      Melakukan penyemprotan fungisida Ridomil 35 SD, Daconil 75 WP atau Difolatan 4 F dengan dosis sesuai dengan anjuran.
-          Panen.
Umumnya jagung manis siap dipanen pada umur 60–70 hari setelah tanam, tetapi di daerah dataran tinggi umur panen dapat mencapai 80 hari.
Saat panen yang tepat adalah bila rambut jagung manis telah berwarna cokelat dan tongkolnya telah berisi penuh. Pemanenan jagung manis sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari karean suhu udara masih rendah. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi kandungan gula pada bijinya.
-          Pengolahan hasil panen.
1)   Pengemasan.
Pengemasan (packing) merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan.
2)      Penyimpanan.
Tempat penyimpanan harus teduh, kering, dan bebas hama maupun penyakit. Kondisi penyimpanan dingin untuk jagung manis yang ditanam di daerah tropik sebaiknya pada suhu 0,5 –1,7 oC, Rh 90–95% dan lama penyimpanan satu minggu.
Tabel 1. Analisis Usaha Tani Jagung Manis dalam Tinjauan Pustaka
No
Bahan
Jumlah
Harga satuan (Rp)
Jumlah/biaya penyusutan (Rp)
A
BIAYA TETAP
1
Sprayer
1
Rp. 1.400.000
Rp. 350.000

TOTAL BIAYA TETAP
Rp. 350.000
B
BIAYA LANCAR
1
Benih
3 kg
Rp. 90.000/250 gr
Rp. 1.080.000
2
Pupuk




Pupuk kandang
3 truk
Rp. 120.000
Rp. 360.000

Urea
4,5 kw
Rp. 5.500/kg
Rp. 2.475.000

SP 36
3,5 kw
Rp. 120.000/50 kg
Rp. 840.000

KCl
2,5 kw
Rp. 13.000/kg
Rp. 3.250.000
3
Petisida




Ridomil
15 gr
Rp. 31.000/100 gr
Rp. 2.500

Furadan
20 kg
Rp. 35.000/2 kg
Rp. 45.000

Basudin
1,5 l
Rp. 20.000/l
Rp. 30.000

Azordin
1,5 l
Rp.100.000/500 ml
Rp. 20.500
4
Tenaga kerja




Pengolahan tanah
15 HOK
Rp. 75.000
Rp. 1.125.000

Pembuatan garitan, pemupukan, penanaman
15 HOK
Rp. 75.000
Rp. 1.125.000

Penyianagan dan pembumbunan
15 HOK
Rp. 75.000
Rp. 1.125.000

Penyemprotan
5 HOK
Rp. 75.000
Rp. 375.000

Panen
20 HOK
Rp. 75.000
Rp. 1.500.000

Biaya tak terduga

Rp. 1.000.000


TOTAL BIAYA LANCAR
Rp. 13.353.000

TOTAL BIAYA (Biaya Tetap+Biaya Lancar)
Rp. 13.703.000


1.    Total biaya produksi.
= Biaya Tetap + Biaya Lancar
= Rp. 350.000 + Rp. 13.353.000
= Rp. 13.703.000

2.    Total penerimaan.
= 6.000 kg X Rp. 4000/kg
= Rp 24.000.000

3.    Total pendapatan.
= Total penerimaan – Total biaya produksi
= Rp. 24.000.000 – Rp. 13.703.000
= Rp. 10.297.000


a.       Tempat dan Waktu
1.      Tempat
Rencana pelaksanaan usaha budidaya tanaman jagung hibrida akan dilaksanakan di kebun Celeban, Kampus STPP Yogyakarta, Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta. Usaha budidaya jagung hibrida ini akan dilaksanakan di lahan seluas 684 m2, dengan karateristik lahan bekas tanaman sayur dan buah, jenis tanah regusol, dan ketinggian tempat 112 mdpl. Untuk lebih lengkapnya karakteristik lahan ada di lampiran no 1.
2.      Waktu
Waktu penanaman jagung hibrida akan dilaksanakan pada Musim Tanam II yaitu pada bulan Maret sampai bulan Mei.
b.      Alat dan Bahan
1.      Alat
Tabel 2. Alat Usaha budidaya jagung hibrida
No.
Nama Alat
Kegunaan
Ket.
1.
Hand traktor
Untuk mengolah lahan
Sewa
2.
Cangkul
Untuk pembalikkan tanah dan pembuatan bedengan, penyiangan dan pendangiran
Beli
3.
Kored
Alat untuk menyiang rumput dan mendangir
Beli
4.
Ember
Alat untuk menaruh pupuk saat pemupukan dasar dan susulan (kocor)
Beli
5.
Meteran
Sebagai alat pengukur dalam pembuata bedengan dan jarak tanam
Beli
6.
Gembor
Alat penyiraman
Beli
7.
Sprayer
Alat untuk mengendalikan hama penyakit
Beli
8.
Solet
Alat untuk mendangir
Beli

2.      Bahan
Tabel 3. Bahan Usaha budidaya jagung hibrida
No.
Jenis bahan
Jumlah
1.
benih jagung bisi 18
1 pack
2.
Pupuk Phonska
36 kg
3.
Pupuk Urea
8 kg
4.
Pupuk Za
24 kg
 5.
SP 36
4 kg
6.
Pupuk KCl
4 kg
7.
pupuk Organik
342 kg
8.
Ridomil
1 bungkus
9.
Furadan
2 bungkus
10.
Diazinol (Basudin)
1 bungkus


c.       Tata Cara Pelaksanaan
1.      Benih Jagung Hibrida
Ø  Persyaratan Benih
Bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologinya. Benih berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, murni, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang terjamin adalah benih bersertifikat.
Jagung hibrida berpotensi produksi tinggi, namun mempunyai kelemahan yaitu harga benih lebih mahal, dapat digunakan maksimal 2 kali turunan.
Ø  Penyiapan Benih
-          Benih jagung komposit dapat diperoleh dari penanaman sendiri, dari jagung yang tumbuh sehat.
-          Dari tanaman terpilih, diambil jagung yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit.
-          Tongkol dipetik setelah lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji mengeras dan sebagian besar daun menguning.
-          Tongkol dikupas dan dikeringkan, bila benih akan disimpan dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan di tempat kering.
-          Dari tongkol kering, diambil biji bagian tengah. Biji di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih.
-          Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg/ha.
Ø  Perlakuan  Benih
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dengan fungisida, terutama apabila diduga akan ada serangan jamur. Bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya benih dimasukkan ke dalam lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik.

2.      Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan cara dibajak, dicangkul, atau ditraktor. Pengolahan tanah bertujuan untuk memberikan kondisi menguntungkan bagi pertumbuhan akar, melalui pengolahan tanah. Adapun langkah-langkahnya adalah:
-          Tanah diolah dalam kondisi lembab, tetapi tidak terlalu basah
-          Tanah yang sudah gembur hanya diolah secara minimum, yaitu hanya pada calon tempat barisan tanaman. Pada daerah ini tanah dicangkul sedalam 15cm lalu diratakan.
-          Tanah yang keras perlu di bajak
-          Setelah tanah di bajak, setiap 3cm di buat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30cm dengan ke dalaman 20cm.

3.      Teknik Penanaman
Ø  Penentuan Pola Tanaman
-          Tumpang sari (Intercropping); Penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda).
-          Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
-          Tanaman bersisipan (Relay Cropping): dengan cara menyisipkan satu/beberapa jenis tanaman selain jagung. Misalnya waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
-          Tanaman Campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya. Pada pola ini lahan efisien, tetapi riskan terhadap hama dan penyakit.
Ø  Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3-5 cm, tiap lubang diisi 1 butir benih. Jarak tanam disesuaikan dengan umur panen. Jagung berumur ≥100 hari jarak tanam 40 x 100 cm (2 tanaman /lubang). jagung.berumur 80-100 hari, jarak tanamnya 25 x 58 cm (2 tanaman/lubang). Sedangkan jagung. berumur < 80 hari, jarak tanam 20 x 50 cm (1 tanaman/lubang). Pada proposal ini saya menggunakan jarak tanam 25 x 75 cm.
Tabel 4. Jarak tanam dan Populasi Jagung Per Hektar
Varietas
Jarak tanam
(cm x cm)
Populasi
(Tanaman/Ha)
Umur dalam
(>100 hari)
100 x (40-50)
40.000 – 50.000
Umur tengah
(90-100 hari)
75 x (40-50)
53.000  - 66.000
Umur genjah
(80-90 hari)
50 x (20-25)
80.0        – 100.000

Ø  Cara Penanaman
Saat tanam tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu diairi, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun. Jumlah benih per lubang tergantung keinginan, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji/lubang, bila dikehendaki 1 tanaman/lubang, maka benih yang dimasukkan 2 biji/lubang.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanaman adalah split tanam antara jantan dan betina, perbandingan populasi jantan :betina, jarak tanam, penugalan dan jumlah benih perlubang.
-          Pemisahan waktu tanam dimana benih jantan ditanam lebih dahulu dan diberi tanda patok berbendera, baru 6 hari kemudian benih betina ditanam.
-          Perbandingan populasi jantan dengan betina adalah 1 : 4.
-          Lahan ditugal dengan kedalaman 5 cm, kemudian benih dimasukkan satu benih perlubang dan ditutup lagi dengan abu atau sekam.
-          Jarak tanam yang digunakan disesuaikan dengan kondisi lahan, sifat varietas dan musim.Pada kondisi lahan subur sebaiknya digunakan jarak tanam agak lebar dibanding lahan kurang subur.Pada tanah subur pertumbuhan tanaman lebih besar dibanding tanah kurang subur sehingga membutuhkan ruang tumbuh yang lebih lebar.Selain faktor kesuburan tanah, ada varietas yang secara genetis memiliki kanopi lebar sehingga jarak tanam yang digunakan lebih lebar dibanding varietas yang secara genetis memiliki kanopi sempit.Selain faktor kesuburan lahan dan sifat genetis tanaman, musim juga turut menentukan penggunaan jarak tanam.Pada musim hujan jarak tanam yang digunakan lebih lebar dibanding musim kemarau.Pada musim kemarau jarak tanam yang digunakan lebih rapat dibanding pada musim hujan.Hal ini disebabkan pada musim kemarau penguapan air tinggi dibanding musim hujan sehingga untuk mengurangi penguapan air digunakan jarak tanam rapat. Jarak tanam yang umum digunakan adalah : 70-75cm x 20cm, 1 tanaman/ lubang atau 70–75cm x 40cm, 2 tanaman/lubang dengan populasi= 66.000-71.000 tanaman/ha. Atau menggunakan cara tanam legowo 90–40cm x 20cm, 1 tanaman/lubang atau 100–40cm x 40cm, 2 tanaman/lubang dengan populasi = 71.000 - 77.000 tan/ha. Penanaman dilakukan dengan tugal dan tali jarak tanam yang telah diberi tanda sesuai ukuran yang akan digunakan. Berikut diperlihatkan beberapa jarak tanam yang biasa digunakan di lapangan. Penggunaan cara tanam legowo sangat efektif dilakukan untuk menujang peningkatan indeks pertanaman (IP) jagung pada lahan sawah tadah hujan. Cara tanam legowo selain memberikan border bagi tanaman juga mempermudah penanaman selanjutnya sebelum tanaman sebelumnya panen.Border bagi tanaman berarti memperbanyak tanaman pinggir sehingga memberikan penyinaran yang merata bagi tanaman tanpa ada ternaungi.




Gambar Jarak Tanam


4.      Pemeliharaan
a.       Penjarangan dan Penyulaman
Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman dan hanya dikehendaki 2 atau 1, tanaman yang tumbuh paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain. Benih yang tidak tumbuh/mati perlu disulam, kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Penyulaman menggunakan benih dari jenis yang sama.


b.      Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali.Penyiangan pada tanaman muda menggunakan tangan, cangkul kecil, garpu.Penyiangan harus hati-hati agar tidak mengganggu perakaran yang belum kuat mencengkeram tanah.
c.       Pembumbunan
Pembumbunan bersamaan dengan penyiangan dan pemupukan pada umur 6 minggu.Tanah di kanan dan kiri barisan jagung diurug dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman, membentuk guludan memanjang.Pembubunan juga dilakukan bersamaan penyiangan kedua.
d.      Pemupukan
Pemupukan perlu memperhatikan jenis, dosis, waktu dan cara pemberian pupuk. Pada umumnya varietas unggul lebih banyak memerlukan pupuk dibandingkan dengan varietas lokal.Pemupukan pada tanaman jagung disajikan pada tabel 5.
Tabel 5 Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk pada Tanaman Jagung
No
Jenis
Dosis
(kg/ha)
Waktu pemberian



Dasar
21 HST
35 HST

(kg/ha)
(kg/ha)
(kg/ha)

1
Non Hibrida






- Urea
200
83,33
166,67
-


- TSP/SP-36
75-100
75-100
-
-


- KCL
50
50
-
-

2
Hibrida


-
-


- Urea
200
100
100
100


- TSP/SP-36
100
100
-
-


- KCL
100
50
-
-










Pertanaman jagung perlu dipupuk dengan pupuk organik 15.000-20.000kg/ha disebar merata saat pengolahan tanah atau disebar dalam larikan dengan dosis 300 kg/ha.Pupuk buatan diberikan  secara tugal/larikan sedalam ± 10 cm pada kedua sisi tanaman dengan jarak 7 cm. Pada jarak tanam yang rapat pupuk dapat diberikan di dalam larikan yang dibuat di kiri kanan barisan tanaman.
e.       Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab.Pengairan diperlukan pada saat pembentukan malai dan tongkol.Pemberian air pada pertanaman jagung cukup sampai tingkat kapasitas lapang atau tidak sampai tergenang.Pertanaman jagung yang terlalu kering dapat diairi melalui saluran pemasukan air.Air yang diberikan cukup hanya menggenangi selokan yang ada, dibiarkan satu malam dan pada pagi harinya sisa air dibuang. Pengairan dilakukan pada susulan pertama, susulan kedua, premordia, inisiasi dan pengisian. Pengairan sebaiknya dihentikan pada saat 10 hari menjelang panen agar tongkol cepat kering.
f.       Pengendalian hama dan penyakit
Ø  Pengendalian Hama
Serangan hama merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan produksi jagung. Hama yang menyerang di pertanaman antara lain :
-          Lalat bibit (Atherigona sp.) dan ulat tanah (Agrotis sp.), merusak tanaman muda, terutama pada musim hujan dapat mengakibatkan tanaman mati. Pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman, tanam serempak. Pengendalian dengan insektisida yang mengandung khlorpirifos dan karbofuran.
-          Penggerek batang (Ostrinia Furnacalis), merusak daun, batang, bunga jantan dan juga tongkol saat tanaman umur  1 bulan. Pengendalian dengan menggunakan Furadan 3 G diberikan melalui pucuk sebelum berbunga (40 hari) dan diikuti Decis 25 EC.
-          Penggerek tongkol (Helicoverpa sp.), menyerang bagian reproduksi tanaman termasuk kuncup bunga dan buah, biasanya pada ujung tongkol dan merusak sebagian biji jagung dalam tongkol. Pengendalian dilakukan setelah terbentuk jambul jagung dengan Decis 25 EC setiap 1-2 hari sekali sehingga biayanya mahal.
Pemanfaatan musuh alami dengan cara menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan perkembangan musuh alami.
Pengendalian fisik dan mekanik antara lain dilakukan dengan mengambil kelompok telur dan membunuh larva hama atau imagonya atau mengambil tanaman yang sakit.

Ø  Pengendalian penyakit
Suatu penyakit merupakan hasil interaksi 3(tiga) komponen utama yaitu: pathogen, inang dan lingkungan (PIL). Usaha-usaha pengendalian untuk mengatasi masalah penyakit pada dasarnya adalah cara-cara memanfaatkan PIL tersebut untuk memperkecil akibat yang ditimbulkannya sehingga mencapai suatu titik di bawah ambang ekonomi dengan kerugian yang dapat diabaikan.
-          Bulai (Downy mildew), penyakit yang paling berbahaya dapat menurunkan hasil sampai 100 %. Penyebaran penyakit melalui angin yang membawa konidia dari sumber inokulum ke tanaman di sekitarnya. Pengendalian tidak menggunakan benih dari tanaman sakit, tanam serempak, penggunaan varietas tahan dan eradikasi.  Seedtreatment pada benih sebelum ditanam dengan Ridomil/Saromil dengan dosis 100 gr/kg benih dapat menekan serangan bulai.
-          Hawar daun (Helminthosporium turcicum), timbul bercak-bercak pada daun bawah tua kemudian menuju daun-daun muda, pada infeksi berat tanaman mati. Kerugian dapat mencapai 70 %. Pengendalian gunakan fungisida sistemik, terutama sejak bunga jantan muncul dengan interval 7-10 hari.
-          Virus Mosaik, saat ini ada 3 (tiga) macam, yaitu : Virus Mosaik Tebu, Virus Mosaik Ketimun, dan Virus Mosaik Kerdil Jagung (VMKJ). Tanaman jagung rentan VMKJ sampai umur 5 minggu dan semakin tua akan lebih tahan. Dapat menular melalui biji dan tepung sari. Belum ada varietas jagung yang tahan terhadap VMKJ. Pengendalian dilakukan dengan penyiangan, sanitasi, dengan insektisida efektif seperti Monokrofos, Tamaron atau Thiodan.

Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung jugga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
-          Kultur teknis
a.       Pembakaran tanaman
b.      Pengolahan tanah yang intensif.
-          Pengendalian fisik / mekanis
a.       Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang kemudian memusnahkannya.
b.      Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah tanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.
-          Pengendalian Hayati
Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen SI-NPV (Spodoptera litura- Nuclear Polyhedrosis Virus), Cendawan Cordisep, Aspergillus flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda Steinernema sp,. Predator Sycanus sp,. Andrallus spinideus, Selonepnis geminada,  parasitoidApanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.
-          Pengendalian Kimiawi
Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah monokrotofos, diazinon, khlorpirifos, triazofos.

Tabel 6. Analisa usaha tani
No
Uraian
Volume
Harga satuan (Rp)
Jumlah/biaya penyusutan (Rp)
A
BIAYA TETAP
1
Sewa Lahan
684
2.000
342000
2
Cangkul
3
50.000
7.500
3
Hand spreyer
1
325.000
13.542
4
sewa traktor
1
70.000
17.500
5
Sabit
3
25.000
4.688
6
Ember
3
10.000
3.750
7
Gayung
3
5.000
1.875
8
Keranjang panen
3
35.000
13.125
9
Gembor
2
50.000
8.333
10
Karung
15
5000
9.375
TOTAL BIAYA TETAP
413.875
B
BIAYA VARIABEL
1
benih jagung bisi 18
1
100000
100.000
2
Pupuk



3
Pupuk Phonska
36
4.900
176.400
4
Pupuk Urea
8
5500
44.000
5
Pupuk Za
24
2200
52.800
6
SP 36
4
5000
20.000
7
Pupuk KCl
4
13000
52.000
8
pupuk Organik
342
1000
342.000
9
Obat–obatan



10
Ridomil
1
31.000/100 gr
31.000
11
Furadan
2
35.000/2 kg
35.000
12
Diazinol (Basudin)
1
20.000/pack
20.000
TOTAL BIAYA VARIABEL
731.200
C
 Biaya Tenaga kerja



1
Pengolahan tanah (mencangkul dan menggaru)
3
50.000
150.000
2
Pembuatan bedengan
3
50.000
150.000
3
Penanaman
2
50.000
100.000
4
Pemeliharaan
2
50.000
100.000
5
Pemupukan
2
50.000
100.000
6
Pengairan
2
50.000
100.000
7
Panen
3
50.000
150.000
8
Pasca panen
2
50.000
100.000
TOTAL BIAYA TENAGA KERJA
950.000

TOTAL BIAYA KESELURUHAN
2.095.075

1.      Taksasi hasil dan Prediksi Pendapatan
Jagung hibrida varietas BISI 18 mampu menghasilkan 225 gram jagung pipil pertongkol setiap tanaman menghasilkan 1 tongkol jagung. Populasi tanaman jagung hibrida dengan luasan 684 m2 sebanyak 2208 tanaman.
Taksasi hasil: 500 kg
Harga jagung pipil: Rp 5.000/ kg
Prediksi pendapatan:
Pendapatan        = Taksasi Hasil x Harga jagung pipil
= 500 kg x Rp 5.000/ kg
= Rp. 2.500.000
2.      Total Biaya Produksi
Total biaya produksi untuk usaha budidaya jagung hibrida adalah dihitung dari penjumlahan biaya tetap, biaya variabel dan biaya tenaga kerja.
Total biaya produksi      = Biaya tetap+ Biaya variabel + Biaya
tenaga kerja
= Rp. 413875 + Rp. 731.200+ Rp. 950.000
= Rp. 2.095.075
3.      Keuntungan      
Keuntungan untuk usaha budidaya jagung hibrida dapat dihitung dengan menghitung selisih antara pendapatan yang diterima dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
Keuntungan       = Pendapatan – Total Biaya Produksi
= Rp 2.500.000- Rp. 2.095.075
= Rp. 404.925





Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa usaha pembudidayaan jagung hibrida pada pola tanam II mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 404.925. Keuntungan ini diperoleh karena jumlah biaya produksi yang dikeluarkan lebih kecil dari total penerimaan.
Berdasarkan hasil uji kelayakan usaha, usaha budidaya jagung manis hibrida ini layak untuk diusahakan. Berikut pertimbangannya:
1.    Usaha memperoleh keuntungan penghasilan.
2.    Output Input Ratio (O/ I ratio) yang diperoleh sebesar 1,193. O/I ratio lebih dari 1 menunjukan bahwa usaha layak untuk diusahakan.
3.    Analisa Return on Invesment (ROI) sebesar 19,3 %. ROI ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dalam menghasilkan laba atau keuntungan. Dengan ROI sebesar 19,3 % maka usaha ini layak.









Usaha budidaya budidaya jagung hibrida pada musim tanam II di Kebun Celeban STPP Yogyakarta ini cukup mudah untuk dilakukan seperti yang telah dijelaskan dalam proposal.
Berdasarkan analisis finansial yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya jagung hibrida pada musim tanam II di Kebun Celeban STPP Yogyakarta layak untuk diusahakan, meski mendapatkan keuntungan yang tidak terlalu banyak.

Dalam usaha budidaya jagung hibrida pada musim tanam II di Kebun Celeban STPP Yogyakarta ini mendapatkan keuntungan yang tidak terlalu banyak. Maka dari itu, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dapat dilakukan dengan cara menekan biaya produksi dalam usaha budidaya. Jika tidak petani dapat mempertahankan hasil keuntungan dari usaha budidaya yang dilakukan agar tetap mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian.















AAK. 1993. Teknik Bercocok Tanam JAgung. Yogyakarta: Kanisius
Warisno. 2001. Budidaya Jagung Hibrida. Yogyakarta: Kanisius


















LAMPIRAN


Lampiran 1.

IDENTIFIKASI FAKTOR TANAH DAN FAKTOR FISIOLOGIS
1.      Lokasi Lahan
kebun Celeban STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta.

2.      Luas Lahan
Luas lahan yang digunakan adalah 1.185,41 m2 dengan panjang lahan 36,70 m serta lebar ;32,30 m.

3.      Luas Lahan Efektif
Luas lahan efektif yang digunakan untuk usaha budidaya adalah 882,96 m2 dengan panjang lahan efektif 31,20 m dan lebar 28,3 m.

4.      Jenis Lahan
Jenis lahan yang ada adalah sawah irigasi yang ditandai dengan adanya pematang di sekitar lahan serta adanya saluran irigasi untuk pengairan lahan.

5.      Jenis Tanah
Jenis tanah yang ada pada kebun Celeban adalah tanah Regosol karena ditandai dengan warna tanahnya abu-abu, memiliki butiran tanah kasar.

6.      Tekstur Tanah
Tekstur tanah yang ada adalah pasir berdebu lempung dengan komposisi fraksi pasir lebih banyak dari pada fraksi debu dan lempung.

7.      Struktur Tanah
Struktur tanahnya padat karena tidak pecah setelah dikepal.

8.      pH Tanah
Hasil pengukuran yang dilakukan adalah
·         5,5
·         5
·         5,4
Hasil rata-rata yang diperoleh adalah 5,3 sehingga tanah dalam keadaan asam.

9.      Kandungan BO
Warna tanahnya hitam serta tidak pecah setelah di kepal sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah di kebun Celeban mengandung BO yang tinggi.



10.  Kandungan NPK
Uji laboratorium tanah
Data analisis tanah
Nomor  SP.     : 406020
Nama Pemohon : Yasmin Danusaputro
Asal Contoh : Lab. LAPANG
Tanggal pengiriman  : 18 April 2006

11.  Tinggi Tempat
Tinggi kebun Celeban adalah 112 mdpl.

12.  Elevasi Lahan
Datar

13.  Lahan Bekas Tanam
Lahan sebelumnya digunakan untuk  usaha budidaya kangkung, cabai, dan sayur.

14.  Aerasi Tanah
Banyak mengandung air karena setelah tanah dikepal tetap menggumpal dan tidak pecah.

Komentar

  1. kak bisa bikin blog yang bener gak, soalnya ni kebanyakan tulisan yang sulit di megngerti dan margin tulisan tidak sesuai dengan criteria dalam blok

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu contohnya dikutip dari makalah, jadi gitu bentuknya. marginnya sesuai kriteria makalah.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh proposal usaha budidaya kedelai

contoh proposal usaha budidaya padi hibrida